"Ngopi Jauh" di Banaran

Ketika kita sedang melakukan kunjungan ke suatu daerah, tentu banyak hal yang bisa kita lakukan selain itu juga membuat kita penasaran. Misalnya hal-hal yang paling diincar adalah budaya, wisata, sejarah, dan tentunya kulinernya. Kalau kita ngomonging masalah kuliner tentu sub-nya yaitu makanan dan minuman. Kali ini kita tidak usah membicarakan makanan karena terlalu berat dan mengenyangkan. Kali ini kita berbicara tentang minuman aja. Apa minuman paling dan paling banyak dibicarakan di dunia ini. Yaitu? Kopi. Entah kenapa si minuman ini menjadi selalu hal paling suka dibahas dan dikaji. Serta setiap daerah memiliki khasannya masing-masing. 

Sebagai orang Aceh dan tinggal di Banda Aceh, kopi bukan hal yang terlalu langka bagi kita. 2 langkah dari rumah sudah kita temui penjual kopi alias warung kopi atau kede kupie. Sedikit-sedikit minum kopi atau bisa dibilang kopi adalah bagian keseharian masyarakat disini. Disini ya kalau mau ngopi dekat-dekat aja sudah dapat kopi yang nikmat. Artinya kalau mau ngopi enak gak usah jauh-jauh. Misalnya ke Brazil dulu atau ke Tanah Toraja dulu baru mendapatkan “kupi mangat” (kopi mantap). Karena jelas Banda Aceh sebagai kota seribu warung kopi (sebenarnya tidak sampai seribu).

Karena keseringan ngopi terlalu dekat inilah makanya daripada itu kita harus ngopi jauh-jauh sekali. Agar lidah tau bagaimana kopi yang ada di dunia ini yang ribuan jenisnya.

Ngomongin ngopi jauh, kali ini kita berkesempatan ngopi di luar biasa tetapi tidak biasa diluar. Yaitu di Banaran Coffee & Tea. Apa ini?

Perjalanan dari semarang ke Yogyakarta akan sangat disayangkan jika tidak menyinggahi spot-spot kopi yang berciri khas, Salah satu yang terekam dalam perjalan kala itu adalah Banaran Coffee & Tea. Letaknya kira-kira 50 KM dari kota Semarang. Tepatnya di Dusun Banaran, Desa Gemawan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Jika kita dari kota Semarang nanti terlihat letaknya di sebelah kiri. Apa yang membuatnya menjadi menarik? Karena Café Coffee ini satu area dengan paket komplit. Artinya disini ada Pabrik pengolahan kopi, Museum kopi, dan tentu cafenya. Untuk kebun kopinya sendiri 5 KM dari cafe. Spot Café ini ditandai dengan banyaknya kendaraan yang berparkiran yaitu pengunjung café itu sendiri.

Banaran Coffee & Tea itu sendiri adalah salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara IX atau PTPN IX. Bisnis utama PTPN IX sendiri adalah kopi dan kakao. Artinya café ini menggunakan sumber dayanya sendiri. Lokasi kebun kopi utama terletak di Bawen atau sekitar 5 KM dari kampung Banaran ini. Awalnya karena harga kopi dunia terus menurun pada tahun 1998-2001, PTPN IX akhirnya memutuskan untuk mencoba memasukin industri pengolahan kopi. Ternyara kopi olahan BUMN ini dapat diterima. Dan benar saja pada tahun 2002 PTPN IX akhirnya untuk mendirikan coffee shop di Bawen yang terletak di jalur Semarang – Salatiga sekaligus sebagai etalase produk olahan kopi. Sepertinya strategi ini berhasil dan memancing pembangunan usaha lainnya termasuk salah satunya yang ada di kampung Banaran ini yang berlokasi langsung di Pabrik Pengolahan Kopi PTPN IX.

Sebenarnya kami mengira ini adalah café saja. Tetapi setelah berjalan keliling ternyata disini ada juga pabrik dan museum kopinya juga. Kebetulan pas waktu kedatangan kami kedua spot tersebut tidak beroperasi (kami pergi hari minggu) sehingga tidak bisa melihat aktifitas didalamnya. 

Kalau ke Banaran Coffee & Tea ini apa yang harus kita icip. Tentu kopinya. Kalau masalah rasa kopi tidak usah kita bahas. Semua daerah punya kopi khasnya masing-masing. Kalau abang di Coffee Story bilang “kopi bukan masalah cara pengolahan atau rasanya atau campurannya, tetapi masalah selera”. Kira-kira seperti itu. Pilihan kopi disini juga ada arabika dan robusta. Yang penting kopi Banaran nikmat sekali dan tiada duanya. Satu seruput kopi Banaran tidak akan kita dapatkan di daerah lain. Kenikmatan tersebut terpadu dengan aroma kopi di pabrik kopi dan harumnya durian di perkebunan di halaman café, Untuk menu kopi di café ini sangat varian. Tinggal sesuai dengan selera. Untuk makanannya sendiri di dominasi dengan makanan berat. Seperti makanan khas jawa misalnya rawon, soto, empal, mie jawa, dan juga pecal.

Tetapi makanan yang ringan juga tersedia. Misalnya tempe mendoan, pisang goreng, jadah, ketela goreng, kentang goreng, dan ada juga jamur chrispy. Boleh sekali untuk mencoba spot kopi ini. Untuk harga juga di level menengah alias tidak terlalu mahal dan terjangkaulah bagi oran-orang yang lagi dalam perjalanan. Jika terngiang-ngiang akan kenikmatan kopinya kita juga bisa membeli kopi yang berupa oleh-oleh dengan berat ¼, ½, atau 1 kg dengan kisaran harga Rp. 60.000,- sampai dengan Rp. 350.000,- tergantung dengan jenisnya juga dan labelnya (biasa, premium atau gold).

Demikian pemaparan sedikit tentang kopi Banaran ini. Kesimpulan saya adalah “kalau mau ngopi langsung dari pabriknya, datang ke Banaran Coffee & Shop”. Ya Beneran.

Share this post