Gunakan Klakson dengan Baik dan Benar

Kendaraan bermotor baik itu roda 2 atau roda 4 merupakan suatu sistem. Dimana antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan. Jika 1 bagian bagian saja rusak akan mempengaruhi kinerja bagian lainnya termasuk keselamatan si Pengendara itu sendiri. 

Salah satu bagian atau alat atau tools penting dari suatu kendaraan adalah Klakson. Klakson adalah merupakan suatu bagian dari kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai penanda komunikasi dengan pengendara lainnya yang bertujuan untuk mengingatkan atau memperingatkan. 

Betapa penting alat yang satu ini. Begitu juga banyak prilaku pengendara yang kita lihat di jalan. Terkadang salah menggunakannya atau tidak sesuai etika yang semestinya. 

Dengan klakson yang bersuara rata ini bisa berbagai makna yang timbul dan terkandung pesan komunikatif di dalamnya. Klakson sering digunakan ketika kita hendak mendahului kendaraan lain, atau meminta pengendara lain di depan kita untuk minggir dan memberi jalan/akses untuk mendahului. Atau ketika kendaraan di depan kita tiba-tibe mengerem mendadak maka wajib kita berikan peringatan melalui klakson. Atau ketika di traffic light lampu sudah hijau tetapi masih ada kendaraan di depan kita yang masih melamun. Terkadang juga kita temui orang yang latah dan sebentar-bentar membunyikan klakson sehingga membuat kita kurang senang. Pada intinya klakson merupakan pengganti kita berbicara face-to-face antara pengendara yang satu dengan pengendara lainnya. 

Disadari atau tidak, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui bahwa penggunaan klakson pun harus ada etika-nya. Tujuannya agar adanya rasa saling menghormati sesama pengguna jalan. Di Jalan kita tidak boleh egois dengan membunyikan “thin..” secara panjang. Tentu akan membuat orang disekitar menjadi jengkel dan memicu terjadi keributan. Untuk itu ada berbagai etika tentang bagaiman sebaiknya menggunakan klakson kendaraan. Yaitu sebagai berikut: 

1. Bunyi “thiin” sekali dengan suara pendek adalah bentuk permintaan yang sopan ketika kita mengingatkan pengendara di depan kita untuk memberikan space cukup karena kita akan mendahului. Hindari membunyikan “thiin” panjang jika kita adalah orang yang tidak egois dan sopan. 

2. Bunyi “thiin-thiin” dua kali dengan suara pendek bisa menjadi bentuk komunikasi yang sopan ketika permintaan pertama belum di dengar. Hal ini juga saling mengingat. Antara kendaraan di depan dan belakang kita. 

3. Bunyi “thiiin atau thiin-thiin” secara panjang adalah peringatan karena klakson pertama dan kedua kita tidak diabaikan. Hal ini perlu dilakukan karena ini memberikan peringatan yang keras jangan sampai membahayakan diri kita. 

4. Bunyikan klakson jika tiba-tiba ada pengguna jalan yang menyeberang. Mengingatkan agar tidak membahayakan keduanya. 

5. Saling menghormati antara pengguna jalan. Kendaraan yang besar tentu harus lebih mengalah dibanding kendaraan yang lebih kecil. Bunyikan klakson kecil jika ada kendaraan yang tiba-tiba muncul di depan kita. 

Begitulah etika ber-klakson dengan tujuan saling menghormati sesama pengendara. Gunakan klakson dan hindari penggunaan peringatan dengan mulut atau dengan “mengocok-ngocok” gas.

1 Response to "Gunakan Klakson dengan Baik dan Benar"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel