Tak Mau Maka Tak Mampu
Tuesday, August 25, 2015
Add Comment
Sering kita mendengar peribahasa atau ungkapan yang menyatakan sebab akibat. Seperti tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak kerja mak tak ada uang, tak makan maka tak kenyang, dan lain sebagainya. Ungkapan ini sebenarnya memberikan isyarat kepada yang mendengarnya untuk melakukan aspek yang pertama sehingga tidak menimbulkan akibat pada aspek yang kedua. Terlepas dari ungkapan diatas, kali ini kita akan membicarakan tentang tak mau maka tak mampu.
Mau dan mampu adalah dua kata yang saling berserikat. Mau adalah sungguh-sungguh suka hendak, sedangkan mampu adalah sanggup melakukan sesuatu. Mau dan mampu berarti sungguh-sungguh suka melakukan dan sanggup melakukan sesuatu.
Mau adalah kebutalan tekad kita dalam melaksanakan sesuatu. Kemauan yang keras tentu akan menghasilkan hasil yang baik pula. Mau adalah pondasi awal kita dalam memulai selanjut berhasil atau tidak berhasilnya dipengaruhi oleh ke-mampu-an kita. Sering kita mendengar hubungan sebab akibat antara mau dan mampu. Sebut saja mau dan mampu, mau tapi tidak mampu, tidak mau tapi mampu, dan tidak mau tidak mampu. Dari poin diatas yang positif adalah mau dan mampu. Jelas kita mau melaksanakan sesuatu dan kita mampu akan hal itu maka output yang dihasilkan adalah baik. Selanjutnya mau tapi tidak mau. Ini masih positif. Asal ada mau saja maka kemampuan akan datang dan timbul seiring niat ke-mau-annya. Dengan ke-mau-an maka ke-mampu-an untuk menghasilkan output yang baik akan bisa direalisasikan. Misalnya melalui proses belajar atau coaching atau dengan pribahasa bisa kita sebutkan dengan dimana ada kemauan disitu ada jalan. Penilaian yang negatif justru pada poin tidak mau tapi mampu. Disini menjelaskan kepada sifat-sifat seorang pemalas, penunda, atau tidak bertanggung jawab. Dia mampu melaksanakan pekerjaannya tetapi dia tidak mau. Ketidakmauannya ini bisa berasal dari berbagai alasan misalnya malas, reward yang tidak jelas, kurangnya penghargaan, dan tidak memberikan dampak positif apapun kepada si pelaksananya. Untuk permasalahan ini hal yang harus dilakukana adalah melalui coaching dan membangun awareness atau kesadaran. Jika itu memang tugasnya maka laksanakan. Selanjutnya yang paling kronis adalah tidak mau dan tidak mau. Jika anda menjumpa orang-orang seperti ini maka ABAIKAN.....
Mari kita intropeksi diri kita. Selama ini kita masuk ke kategori yang mana. Mau?, Mampu?, Tidak Mau?, Tidak Mampu?. Tujuan akhir kita adalah Mau dan Mampu. Untuk menuju menjadi pribadi-pribadi yang mau dan mampu ini kita melewati berbagai jalan kehidupan. Bisa melalui pengalaman, pendidikan, pergaulan, pekerjaan, dan kepribadian kita. Andaikan seluruh aspek-aspek ini positif maka kemauan dan kemampuan pasti ada. Jika ada beberapa aspek tersebut kurang mendukung dalam diri kita, maka ada dua kunci yang akan kita buka dan kita laksanakan. Yaitu Usaha dan Doa. Melalui usaha kita akan menyatukan kemauan untuk menuju keberhasilan. Selanjutnya dengan doa kita akan menyempurnakan kemauan dan keberhasilan tentunya dengan doa yang dikabulkan Ilahirabbi. Sering kita mendengar berusaha tanpa berdoa adalah sombong, selanjutnya berdoa tanpa berusahan adalah bohong. Melalui Usaha dan Doa InsyaAllah kita akan dijauhi oleh sifat Tidak Mau dan Tidak Mau.
0 Response to "Tak Mau Maka Tak Mampu"
Post a Comment