“Pergaulan Bebas” Angkot Padang

Anda pernah ke Bogor?, pernah ke Medan?, pernah ke Jakarta, pernah ke Padang?. Pasti dong pernah melihat angkot, pernah menaiki angkot, pernah punya angkot, pernah kesenggol angkot, atau bahkan pernah narek angkot. Bogor, Medan, Jakarta, dan Padang memang layak disebut Kota Seribu Angkot. Dimana-mana ada angkot dan dimana-mana pula angkotnya nge-tem sehingga menimbulkan kemacetan. 


Keberadaan angkot memang bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.Sisi pertama keberadaan angkot justru membuat mobilitas dan trasportasi masyarakat terasa mudah. Mau ke sekolah, pasar, kantor, lebih praktis dan efisien ya tentu naek angkot. Apalagi angkot sudah lengkap jurusannya. Mau kemana aja angkotnya tersedia. Tinggal hafal saja nomor-nomor angkot, jurusannya atau warnanya. Silahkan duduk dan selamat sampai tujuan


Masyarakat lebih memilih menaiki angkot dipengaruhi beberapa faktor antara lain, pertama karena cepat. Tentu seluruh angkot mencari setoran salah satunya mereka kebut-kebutan untuk mendapatkan sewa didepan mereka, jangan sampai diambil oleh angkot saingannya. Faktor kedua efisien, dalam artian jika seseorang tidak punya kendaraan atau tidak bisa naik kendaraan ya tentu angkot adalah pilihan tepat dan efisien jika dibandingkan naek becak atau naek taksi. Faktor selanjutnya adalah lengkap. tentu kemana tujuan kita pasti ada jurusan-jurusan angkot yang membantu kita agar sampai ke tujuan. Begitulah faktor masyarakat memilih angkot.






Begitulah karakteristik angkot secara umum. Tetapi dari semua itu ada pembedaan khusus yang akan kita bahas yaitu fenomena angkot di kota Padang. Kota padang sendiri juga bisa dijuluki kota seribu angkot tapi ada kata plusnya, yaitu kota seribu angkot modis dan gaul abis dah. Kenapa modis dan gaul? Lihat saja mereka lalu lalang dijalan seperti kita melihat mobil di film fast furious. Ngeri... udah kencang modis lagi. Lihat saja body mobil penuh dengan stiker, tulisan, sponsor-sponsor mobil balap, full vinyl, kacanya dipasang film, pelaknya wah racing men, dan itu apa dibelakang bodi udah kayak F1 dan Nascar, belum lagi angkotnya pada ceper-ceper semua, semut aja kalau mau lewat dibawah angkotnya harus nunduk. Itu baru bagian luarnya. Jika kita lihat angkot yang nge-tem di Pasar Raya bagaikan melihat pameran atau eksibisi mobil modifikasi. Jika kita naik wah kepala ikut nge-DJ seiring music DJ yang diputar dan dimuntahkan oleh Sound System ratusan ribu watt yang jujur saja saya belum pernah melihatnya. Musik itu bahkan membuat kita deg-degan karena efek Bass yang dihentak oleh Sub-woofer. Pokoknya mengerikan dan membuat perjalanan menjadi ajib dan enjoy. Begitulah sekilas pandangan dan sensasi dalam dan luar dari angkot Modis dan Gaul di Padang.






Sebenarnya untuk body dan mesin angkot padang tidak jauh beda dengan angkot di daerah lain. Umumnya angkot berasal dari mobil carry tahun 90-an yang tentu dibentuk khusus untuk angkot dengan perubahan pada tempat duduk. Selanjutnya nilai tambahnya adalah pada model-model modifikasinya. Untuk urusan modifikasi serahkan saja ke modifikatornya atau langsung oleh si pemilik angkot. Untuk bodi luar umumnya diwarnai dulu dengan warna dasar sesuai jurusan angkot selanjutnya baru ditambahkan stiker dan asesoris lain. Untuk interior dalam tentu pemilihan sound sistem, model jok mobil bahkan pemasangan monitor juga sangat diprioritaskan. Modis tidak modisnya angkot tentu sangat dipengaruhi oleh budget atau anggaran yang tersedia dari si pemilik angkot. Tentu dengan angkot yang cantik dan ajib-ajib akan menambah dan menarik penumpang sehingga meningkatkan pendapatan si Supir angkot. Angkot modif ini sudah sangat menjadi tradisi. Seakan-akan setiap angkot berlomba-lomba untuk menjadi siapa yang paling modis. Atau bahkan sebenarnya si Supir atau si Pemilik angkot ini bukan mencari uang dari angkotnya tetapi melampiaskan hobi mereka dalam mendesain dan modifikasi mobil. Coba tanya aja sendiri deh....





Jika dilihat faktor yang mempengaruhi orang untuk menaiki angkot seperti yang dijelaskkan diatas adalah karena cepat, efisien, dan lengkap. Tetapi khusus untuk masyarakat padang adalah cepat, efisien, lengkap, dan modis. Masyarakat disini termasuk memilih-milih naik angkot. Bisa jadi alergi dengan angkot yang standar yang belum dimodifikasi, atau dengan kata lain angkot yang modis tentu menjadi pilihan. Semakin modis semakin banyak penumpang, semakin banyak pendapatan, semakin modis lagi angkotnya karena uang hasil narek angkot sebagian digunakan untuk memodifikasi angkot lagi. Apakah seperti itu??? Berarti memodifikasi angkot sebenarnya bukan variabel biaya tetapi merupakan salah satu Investasi. Setuju???....

Dua kata penting penting jika kita melihat angkot Padang yaitu Gaul dan Modis. Gaul tentu angkotnya disetarakan dengan selera muda mudi walapun yang naik tidak muda lagi. Selanjutnya Modis bisa dilihat dari berbagai variasi desain eksterior dan interior mobil. Fenomena angkot gaul ini sendiri entah siapa dan kapan dimulai sehingga bisa kita nikmat sampai dengan sekarang. Pemilik atau supir angkot yang umumnya anak-anak muda terus meng-update dan meng-upgrade angkot mereka supaya menjadi lebih gaul dan terus “digauli”. Tetapi ada juga beberapa angkot yang masih “perawan” yang bisa ditandai seperti angkot-angkot di kota lain tanpa modifikasi, mungkin perlu sentuhan atau digauli sedikit sehingga angkot tersebut bisa lebih menarik. Begitulah “pergaulan bebas” angkot di padang yang bisa menjadi daya tarik sendiri dan menjadikan padang lebih khas dengan angkotnya selain khasnya dengan nasi padang, rumah gadang, atau sate padang. Bisa jadi nanti angkot-angkot juga terdapat angkot yang dimodifikasi. Bisa jadi itu angkot Padang walaupun barangnya tidak di Padang. Layaknya Nasi Padang yang tersebar di seantaro nusantara.

x

0 Response to "“Pergaulan Bebas” Angkot Padang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel