Menjaga Kesehatan Mental saat Pandemi
Friday, June 5, 2020
Add Comment
Pada tulisan kali ini kita masih membicarakan isu terkini terkait dengan pandemi corona atau covid-19.Pada tulisannya telah kita sampaikan pengantar terkait dengan era new normal, hikmah dibalik pandemi, dan tips bekerja ketika pandemi. Melanjutkan 3 tulisan sebelumnya, ada hal penting yang perlu untuk kita laksanakan selain menjaga kesehatan tubuh agar tidak tertular dari virus yang berbahaya ini. Batuk, demam, dan sakit tenggorokan adalah penyakit fisik yang menyerang tubuh dan akhirnya kita sakit karena virus. Ini dinamakan dengan sakit ada kesehatan fisik atau jasmani. Setelah kita kaji ternyata pandemi ini juga bisa saja menyerang kesehatan rohani atau kesehatan mental bagi orang yang secara langsung atau tidak langsung menjadi korban.
Gejala-gejala yang menjadi ciri orang yang menuju gangguan kesehatan mental ketika pandemi antara lain yaitu merasa khawatir, sedih, tertekan, bingung, atau marah. Hal diatas wajar jika hanya “merasa” sewajarnya. Tetapi jika sudah berlebihan inilah yang harus diwaspadai dan segera hilangkan rasa itu.
Menjaga pikiran tetap jernih dan sehat adalah kewajiban yang harus diri kita lakukan masing-masing sehingga pandemi ini segera selesai dan kita terjauh penyebarannya.
Banyak cara untuk bisa menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan yang menyerang perasaan kita. Berikut masukan dan tips yang bisa kita laksanakan bersama untuk menjernihkan pikiran. Yuks.
- Gunakan sumber terpercaya dalam mendapatkan informasi terkait dengan pandemi. Mulai dari jumlah korban sakit, terinfeksi,dan meninggal misalnya. Serta aturan atau protokol kesehatan terbaru yang wajib dilaksanakan. Kalian bisa mendapatkanya melalui saluran media sosial atau website yang terpercaya. Sehingga jauh dari informasi sesat. Sebut saja website WHO, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan tempat kita tinggal. Ketahuilah zona merah, kuning, dan hijau. Sehingga kita tepat untuk melangkah dan berjumpa dengan orang dari zona pandemi. Dengan demikian kita jauh dari informasi atau pendapat-pendapat yang belum tentu dapat diuji kebenarannya. Dengan informasi yang benar membuat hati juga tenang. Iya kan?
- Kurangi waktu untuk menonton, membaca atau mendengarkan informasi yang meresahkan. Misalnya korban COVID-19 yang menolak dikarantina, atau perawat yang diusir dari kontrakannya, atau berita tentang korban yang disinyalir positif COVID-19 tetapi dilakukan pengusiran oleh warga, dan berita negatif lainnya. Alihkan dengan melakukan hal yang menggemberikan, menenangkan dan menyenangkan hati.
- Sharing dan mendengarkan tips dan trik kesehatan bersama rekan atau orang disekitar kita. Misalnya dengan keluarga, dengan tetangga, atau dengan rekan kerja. Sharing akan menambah pengetahuan kita bersama. Karena ngobrol dan berbagi informasi adalah kebutuhan semua manusia ya karena kita makhluk sosial. Berbagi dengan orang yang anda percayai akan menyebarkan perasaan berbahagia dan kita terjauh pikiran buruk terhadap pandemi ini.
- Tetapkan menjaga hubungan dengan orang-orang yang anda sayangi walaupun tidak ada disekitar kita. Untuk itu manfaatkan media sosial seperti Whatsapp, telepon, dan SMS untuk saling menanyakan kabar dan saling memberikan motivasi dalam menjalani pandemi ini.
- Jangan terlalu banyak mengkonsumsi rokok, alkohol, atau obat penenang untuk menciptakan suasana hati tenang anda. Karena hal ini diatas selain juga tidak sehat bagi kesehatan fisik juga tidak baik bagi kesehatan mental. Buat hati anda tenang dengan cari olahraga, tidur cukup dan teratur, atur pola makan dan makan yang bergizi. Lakukan hal diatas yang kira-kita cocok bagi kita untuk menenangkan otak.
- Jangan panik karena takut terinfeksi virus. Kunci utama ada di pola hidup kita terkini. Tetaplah cuci tangan pakai sabun selalu, pakai masker, berganti pakaian dan mandi ketika baru pulang dan memasuki rumah. Lakukan rutinitas wajib ini dan tidak perlu panik sedikitpun. Panik adalah awal mula rasa stress.
- Disiplinkan diri anda dan jadilah pahlawan dalam mencegah virus bagi diri anda, keluarga, dan orang terdekat anda. Berdisiplin artinya tetap mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah katakan wajib pakai masker. Artinya bukan seharian sampai tidurpun kita pakai masker. Tetapi pakai masker pada tempatnya. Laksanakan juga aturan lainnya. Ingat disiplin bukan slogan tapi tindakan.
- Bahagiakan hati kalian dengen membantu orang disekitar. Coba lihat sejenak adakah orang disekitar kita apakah keluarga dekat atau tetangga yang mengalam dempak pandemi secara langsung. Misalnya terinfeksi atau kehilangan pekerjaan dan lainnya. Lihat dan bantu mereka. Tanyakan apa kebutuhan mereka. Bantulah semampunya. Sekecil apapun kita membantu memberikan keringan bagi yang dibantuk dan memberikan kepuasan batin bagi kita yang ikut membantu. Bisa juga berbagi melalui penggalangan dana yang ada di media sosial.
- Jika merasa kurang sehat atau gejala segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat. Sehingga hati tidak bertanya apakah ini sakit biasa atau terinfeksi. Begitu juga kalau sudah terlalu merasa perasaan tidak enak secara berkepanjangan, biasa menghubungan psikolog yang bisa membantu kalian.
- Yang terakhir adalah kita diwajibkan berdoa dan saling mendokan untuk meminta perlindungan dari sang Pencipta Allah SWT. Doakan untuk diri kita, orang disekitar kita, korban terinfeksi, tenaga medis, semuanya untuk selalu diberikan kesehatan dan kesabatan untuk kita semua untuk melewati pandemi ini bersama dan tentunya pandemi ini segera berlalu.
Demikian sedikit masukan dan sharing bersama terkait dengan menghadapi pandemi dengan tetap menjaga kesehatan mental. Sehingga kita semua sehat jasmani dan rohani.
Semoga bermanfaat
photo pinjam dari www.republika.co.id
0 Response to "Menjaga Kesehatan Mental saat Pandemi"
Post a Comment