Ini dia, 5 Pikiran yang Mesti dijauhi Saat Pandemi Masih Melanda

Sabtu 13 Juni 2020 ketika tulisan ini ditulis. Pandemi COVID-19 yang telah menjadi bencana di Indonesia masih juga belum usai. Berbulan-bulan sudah kita bersama pandemi ini. Berbagai perubahan kebiasaan telah kita laksanakan. Apa saja ? tidak kita bahas dalam tulisan ini. Pada tulisan sebelumnya telah kami rilis hal-hal perubahan tersebut. Kini kehidupan menuju dan sudah memasuki masa new normal yang mungkin harus kita laksanakan dan tentu mempelajari hal-hal apa saja yang harus kita laksanakan pada masa new normal ini. Perlu diingat kebijakan new normal bukan hanya dilaksakan di Indonesia tetapi hampir seluruh wilayah di Dunia yang terimbas dari virus ini. Intinya kemana-mana harus pakai masker dan jaga jarak. 

Pandemi ini tentu memberikan rasa was-was dan berpikiran macam-macam. hal inilah yang harus kita jauhi, karena ya kalau berpikiran negatif yang sangat jauh kedepan nantinya akan membuat prilaku stress yang tentu tidak baik bagi diri kita dan orang disekitar kita. Dengan demikian, walaupun situasi serba sulit, kita harus tetap berpikiran positif. 

Setidaknya ada 5 pikiran yang sering terlintas dalam pikiran kita yang wajib kita tepis dengan pikiran positif. Apa saja? Simak dalam beberapa ulasan berikut ini : 

1. Corona memang bikin tidak bisa kemana, tapi tentu kalian akan banyak waktu bisa berkumpul dengan keluarga  Semenjak tenarnya jargon Stay at Home atau tetap dirumah ada sebagian orang yang mengalami gangguan pikiran. Karena dengan stay at home kita tidak bisa bekerja mencari rezeki dan melaksakan hal-hal lain diluar rumah. Bawaanya pasti kesel dan benci dengan keadaan. Rasanya kepingin jalan-jalan sekedar mengelilingi kota atau kalau ada duit igin berlibur jauh kesana. Jangan benci dulu dengan keadaan, karena hal ini adalah demi kebaikan diri sendiri, keluarga, orang sekitar. Karena biang kerok penularan virus yang paling utama adalah karena ada orang-orang yang tidak patuh terhadap anjuran stay at home ini. 
Dengan demikian laksanakan stay at home, yah walaupun kini stay at home sudah hampir tidak dilaksanakan lagi. Tentunya dengan stay at home waktu dengan keluarga lebih baik dan banyak. Bisa melakukan berbagai hal dengan keluarga seperti bermain bersama anak, memasak, dan membersihkan rumah. 

2. Tidak bisa nongkrong atau liburan, itu tidak masalah. Bagi kalian yang memiliki kebiasaan nongkrong atau ngopi-ngopi. Karena pandemi, kebiasaan nongkrong harus dikurangi. Mengingat kita kita tidak tau akan berjumpa dengan siapa-siapa saja orang yang ada disekitar kita nanti. Hal ini memberikan jalan penularan bagi virus. Dengan tidak melaksanakan nongkrong atan liburan, tentu dari segi keuangan kita akan lebih banyak bagian yang kita saving atau kita tabung. Dengan adanya kalian bisa menggapai cita-cita yang lebih halus dan tulus seperti membeli sesuatu atau menghalalkan kekasih, dan lain sebagainya. 

3. Jangan beranggapan dirumah saja memberikan halangan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Banyak kok orang diluar sana yang menggunakan 100 persen waktunya dirumah dan menghasilkan uang. Tentu bagi mereka yang minat dan ingin berusaha. Misalnya saja menjual produk online, menjual makanan ringan dengan sistem order, atau kalau mau lebih serius membuka warung atau cafĂ© di depan rumah. Jadi buat kamu yang sangat mengandalkan pekerjaan diluar rumah dalam mencari nafkah, bisa mencoba cara-cara diatas. 

4. Dirumah tidak membuat kamu malas, kamu punya banyak waktu untuk belajar, meningkatkan kompetensi dan mencoba hal-hal baru. hapus pikiran dirumah itu membosankan. Hal bosan terjadi karena kamu hanya memanfaatkan waktu dirumah hanya untuk tidur-tiduran atau rebahan saja. Ini jelas membosankan. Yang ada badan sakit karena kurang bergerak dan berolahraga. Hal baru yang bisa kamu coba misalhnya baca buku, membuat channel youtube, menulis blog, menjadi freelancer, ikut kelas online gratis, mencari dan mengikut webinar, menata ulang kamar, dan lain sebagainya. 

5. Jangan takut rapid test. Jika ada kesempatan laksanakanlah rapid test ini yang bertujuan bukan hanya untuk diri kamu saja, tetapi juga untuk kemaslahatan bersama. Jangan takut dan jangan menghindari. Toh rapid test hanya meneteskan darah dan tidak sakit. Jangan dengar berita buruk tentang penolakan rapid test. Karena tujuan utama rapid test kita bisa tahu seberapa aman dan bahayanya kita berada di masyarakat. Menolak rapid test justru membahayakan orang lain. Namanya saja penyakit. Semakin cepat kita ketahui semakin cepat teratasi dan meminimalkan penularan ke orang lain. 

So, itulah beberapa pikiran negatif yang harus kita jauhi pada masa pandemi ini. Semoga ada menjauhi pikiran ini memberikan semangat baru dan kesehatan jasmani dan rohani. Jadi tetaplah berpikiran positif biar kita bisa melalui semua bencana ini. Ingat selalu ada hikmah dibalik musibah yang kita hadapi. 

Semoga tulisan ini bermanfaat.

0 Response to "Ini dia, 5 Pikiran yang Mesti dijauhi Saat Pandemi Masih Melanda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel