Bersepeda di Masa Pandemi

Bersepeda adalah satu aktifitas, hobi atau olahraga yang sangat terkenal di dunia. Dikatakan aktifitas karena banyak sebagian orang menjadikan bersepeda sebagai transportasi utamanya. Dikatakan sebagai hobi karena bersepeda sangatlah menyengkan. Selanjutnya dikatakan olahraga karena banyak diperlombakan baik level Nasional dan Internasional. Dengan latar belakang ini bersepeda layak menjadi kegiatan untuk mengisi luang waktu dan tentunya melatih fisik dan menjaga kesehatan si pendayuh pedalnya. 

Bersepeda dan pandemi ternyata dapat dikaikan. Entah darimana mulai tren bersepeda seakan naik berkali lipat jika dibandingkan sebelum pandemi. Setiap harinya kita melihat di jalan raya orang bersepeda baik secara individual atau berombonga, baik sepeda gunung atau sepeda tren lainnya. Tua, muda, anak-anak, pria dan wanita berbaur dengan kendaraan kayuh ini. 

Setelah sekilas kita teliti, dapat kita ambil kesimpulan dari tren. masyarakat baik dari kelas ekonomi bawah hingga kelas ekonomi atas banyak yang kembali bersepeda selama pandemi dengan tujuan adalah tujuan utama olahraga yang memberikan kebugaran tubuh sehingga secara langsung bisa meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh. Hal ini juga tidak terlepas dari anjuran pemerintah untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk berolahraga pada masa pandemi. Salah satunya bersepada. 

Selain berolahraga ternyata juga bertujuan untuk refresing dengan cara yang benar. Karena refresing dengan mendatangi mall atau berwisata di pantai dengan penuh keramaian orang adalah sebuah kesalahan besar pada saat ini. Bersepeda menjadi refresing mandiri yang bisa kita rasakan langsung dengan mendayuh dan melihat kondisi sekitat tempat tinggal, apalagi hari-hari telah jenuh dengan aktifitas stay at home. Dengan kata lain bersepeda tidak hanya memberikan kesehatan fisik, juga kesehatan mental. Wow amazing

Selain berolahraga, terutama di Kota besar. Misalnya di Semarang. Dalam artikel yang kami kutip juga masyarakat memilih bersepeda selain untuk kesehatan adalah menjadikannya transportasi utama. Karena umumnya menggunakan transportasi umum. Karena tidak terjamin keamanan kesehatannya, masyarakat memilih bersepeda. 

Tren bersepeda saat pandemi bukan hanya terjadi di Indonesia. Tetapi juga hampir diseluruh dunia. Misalnya di Berlin, Filipina, dan lain sebagainya. Apalagi pemerintah setempat telah melonggarkan aktifitas sehingga masyarakat sudah bisa beraktifitas diluar rumah tetapi tetap dengan standar protokol kesehatan. Maka tidak heran kita akan melihat banyak besi berkayuh ini ada di jalanan. Lalu lalang mulai dari pagi hari, siang, malam, hingga pagi lagi. 

Lantas, amankan bersepeda dimasa pandemi ? 

Ini banyak menjadi pertanyaan. Pemerintah menyuruh kita untuk tetap dirumah tetapi malah keluar rumah dengan bersepeda ria. Apakah tidak mendukung kebijakan pemerintah untuk tetap stay at home. Hal ini bisa kita kaitkan dengan perubahan seluruh tatanan kehidupan manusia mulai dari bekerja, bersekolah, dan lainnya. Maka aktifitas bersepeda yang dulunya tanpa memikirkan masalah keamanan kesehatan, kini bersepeda haruslah memenuhi persyataran kesehatan yang berkaitan dengan penyebaran COVID-19 yang berbaya ini. 

Setidaknya ada beberapa tips dan trik yang bisa kita terapakan agar bersepeda menjadi aman, damai, dan sehat tentunya. Berikut hal-hal yang harus dilaksanakan. 

1. Solo atau small group riding 
Artinya bersepedalah sendirian atau dengan smal grup yang anggotanya tidak lebih dari 5 orang. Ini berkaitan dengan anjuran pemerintah untuk tidak berkumpul dan menjaga social distancing. Jaga jarak antar sepeda diatas 2 meter, dan pastikan seluruh anggota group sepakat dengan hal ini. 

2. Wajib masker 
Walaupun masker menghambat penarikan oksigen bagi tubuh kita, nyatanya masker merupakan sesuatu yang wajib baik dalam keseharian dan bersepeda. Selain aman dari debu juga aman dari penyebaran virus. Jika masker memberikan hambatan dalam bernafas, tidak ada salahnya untuk berhenti ditempat yang sepi dan segar. Bukakan masker dan hiruplah udara nafas dengan tenang hingga nafas tidak terengah-engah lagi. Gunakan masker kembali dan lanjutkan perjalanan. 

3. Gunakan alat pelindung diri dan hand sanitizer 
Arm protection, sarung tangan, bahkan hand sanitizer wajib kita bawa untuk memproteksi diri. Berkendalah dengan aman. Dan gunakan hand sanitizer ketika selesai. Gunakan sarung tangan yang bersih. Gunakan alat pelindung diri lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kaji kembali terhadap resiko-resiko yang terjadi jika kita mengabaikan hal tersebut. 

4. Rute 
Ketika memulai bersepeda pastikan rute terlebih dulu. Jika bersepeda sendiri rute bisa dikaji secara on the spot. Tetapi jika dengan small group minimal disampaikan dan disepakati rute yang akan kita lalui. Hal ini penting, selain sebagai perencanaan juga kita akan memilih rute yang tidak terlalu ramai orang, dan memilih rute dengan zona hijau. Artinya hindari rute yang mengancam kita tertular virus. Misalnya rumah sakit yang ada pasien terinfeksi atau rumah masyarakat yang disinyalir ada yang positif corona. Sehingga kita tidak mencari penyakit dengan mengunjungi daerah merah tersebut. 

5. Pastikan waktu yang tepat 
Waktu yang paling tepat adalah pagi hari ketika belum banyak masyarakat ramai yang beraktifitas diluar rumah. Yah sekitar jam 6 sampai jam 8. Selain sepi juga matahari sangat baik. Bersepeda dibawah mentari pagi sama seperti berjemur dibawah mentari pagi yang kaya akan vitamin D. apalagi kita memilih jalur bersepeda di pinggiran seperti persawahan atau pesisir pantai. Wuh, sangat menyegarkan. 

6. Mensterilkan 
Yup ini penting, selain hand sanitizer untuk membersihkan tangan. Bagian sepeda lainnya juga harus kita bersihkan terutama yang terkena dengan tubuh kita atau tubuh orang disekitar. Ketika sampai dirumah, ketika sepeda mau disimpan, tidak ada salanya untuk membersihkan dan mensterilkan handgrip, saddle dan bagian yang sering tersentuh lainnya. 

Itulah beberapa masukan dan yang sebisa mungkin bisa kita terapkan demi kesehatan tubuh dan keamanan bersepeda selama pandemi. Hal diatas bahkan menjadi standar baku yang dikeluarkan negara yang mayoritas masyarakatnya banyak yang bersepeda. Dengan bersepeda dimasa pandemi ini, kita sehat badan dengan tetap menomorsatukan protokol kesehatan. 


Semoga bermanfaat.

Photo punyanya www.bicycling.com

0 Response to "Bersepeda di Masa Pandemi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel