TEORI PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU MANAJEMEN

Perilaku konsumen merupakan proses yang akan dilalui oleh seseorang dalam melakukan kegiatan seperti mencari, membeli, dan mengevaluasi untuk dikonsumsi dan memenuhi kebutuhannya.

Memahami sikap dan prilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan komplek. Dimana banyaknya variabel-variabel yang mempengaruhinya dan variabel-variabel tersebut cenderung saling berinteraksi.

Para konsumen juga memiliki peran penting terhadap kelancaran dalam proses perekonomian. Dimana konsumen inilah yang berperan untuk memilih, menggunakan, dan menghentikan penggunaan atau konsumsi suatu produk.

Jika kita berbicara tentang teori perilaku konsumen, maka banyak teori yang menjelaskan. Awalnya kita lihat dalam teori ilmu manajemen juga ada pembahasan terkait dengan perilaku konsumen. Dimana prilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Dimana faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut :
  • Motivasi
  • Persepsi
  • Belajar
  • Kepribadian dan konsep diri (pengetahuan, perasaan, dorongan)
  • Sikap (kebudayaan, kelas sosial, keluarga)
Keseluruhan yang diatas adalah cabang dari ilmu manajemen atau pemasaran. Tetapi pada tulisan ini coba kita bahas mengenai dalam ilmu ekonomi dasar terlebih dahulu.

PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI

Perilaku konsumen merupakan tindakan/prilaku dan aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan tersebut, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya. Perilaku manusia sangat kompleks sehingga sangat sulit digambarkan dengan kata-kata dan dalam memahami perlu abstraksi yang kuat.

Berikut definisi prilaku konsumen dari beberapa ahli :
  • Engel et al (1993 : 3) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini.
  • Moven (1990 : 5) mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide.
  • Swastha dan Handoko (1987:9) mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomisalnya, termasuk kegiatan pengambilan keputusan.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).

PENDEKATAN TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

Terdapat dua pendekatan terkait dengan perilaku konsumen, yaitu pendekatan kepuasan (utility) kardinal dan pendekatan kepuasan ordinal.
  • Dalam pendekatan kepuasan kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dimana nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejulah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marginal berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
  • Dalam pendekatan ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, tapu cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Setiap konsumen memiliki preferensi tersendiri terhadap suatu barang yang dapat dibandingkan dengan barang lain.
Tetapi yang paling utama dan paling sering dibahas adalah pendekatan kepuasan kardinal, untuk itu dalam tulisan ini hanya menitikberatkan pada teori prilaku konsumen pendekatan kepuasan kardinal.

HUKUM UTILITAS MARJINAL YANG SEMAKIN MENURUN

Keputusan ekonomi yang dilakukan konsumen sangat beragam dan bermacam-macam, namun harus dapat dianalisa secara general dalam membentuk suatu teori. Karena itu dalam menganalisa teori ekonomi perlu dilakukan penyederhanaan-penyederhanaan dalam suatu ketentuan umum yang mengikat teori berupa asumsi-asumsi.

Dalam pendekatan teori tingkah laku konsumen melelui pendekatan kardinal terdapat sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Berikut beberapa asumsi dari pendekatan ini yang harus terpenuhi adalah:
  • Kepuasan diukur dalam satuan uang
  • Konsumen bersifat rasional
  • Konsumen memiliki kekonsitenan dalam preferensi
  • More is better, lebih banyak lebih baik
  • Hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku
  • Konsumen selalu mencapai kepuasan total
  • Pendapatan konsumen tidak berubah
  • Daya guna marginal dari uang tetap
  • Total utility, addictive, dan independent
  • Barang yang dikonsumsi adalah barang normal
Dalam mempelajari dan mendalami teori ini perlu mendalami aturan yang dibangun ini dengan sebuah hipotesis yaitu :

The law of diminishing marginal utility: The more of one good consumed in a given period, the less satisfaction (utility) generated by consuming each additional (marginal) unit of the same good.

Atau Bahasa Indonesia-nya

Hukum Utilitas Marjinal yang Semakin Menurun "Tambahan kepuasan yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya pada barang tersebut. "

Atau

"Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin menurun tambahan kepuasan/marginal utility (MU)"

Gambar 1 Grafik Total Utilitas

Gambar 2 Grafik Utilitas Marginal



Terlihat dari grafik di atas bahwa semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin menurun tambahan kepuasan/marginal utility (MU).

PEMAKSIMALAN UTILITAS

Dalam hal pemaksimuman nilai guna total, syarat pemaksimuman utilitas adalah jika konsumen berada dalam keadaan sebagai berikut: (Sadono Sukirno, 2005:130)
  • Seseorang akan memaksimumkan utilitas dari barang-barang yang dikonsumsikannya apabila perbandingan utilitas marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut
  • Seseorang akan memaksimumkan utilitas dari barang-barang yang dikonsumsikannya apabila utilitas marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
KESIMPULAN TEORI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KARDINAL
  1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur sehingga dapat dikuantifikasi.
  2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan (more is better), namun tetap berlaku hukum utilitas marjinal yang semakin menurun atau the law of deminishing marginal utility.
  3. Terjadi hukum the law of deminishing marginal utility.pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun. Hukum ini menyebabkan terjadinya kemiringan kurva yang semakin ke bawah pada kurva utilitas marginal (MU).
  4. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
  5. Kepuasan total (Total Utility) mempunyai sifat penjumlahan unit kepuasan yang diperoleh dari masing-masing barang yang dikonsumsi.

0 Response to "TEORI PERILAKU KONSUMEN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel