Etos Kerja dalam Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW
Sunday, August 19, 2018
Add Comment
Dalam ilmu Ekonomi Konvensional kita pasti pernah mendengar apa yang dinamakan dengan “KEBUTUHAN”. Ini merupakan hakekat yang dimiliki semua manusia. Dalam hidup tentu kita harus mengurutkan dan memenuhi seluruh kebutuhan. Bisa saja kalau kebutuhan ini tidak kita turuti maka akan terjadi kegagalan dalam hidup antara lain kelaparan, tidak ada tempat tinggal, dan sebagainya. Kebutuhan harus didahulukan dari apa yang dinamakan dengan keinginan. Keinginan merupakan hal yang kita mau tapi terkadang tidak menjadi priorotas dalam hidup.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah harus adanya rezeki. Sumber rezeki juga banyak. Misalnya adalah pemberian, sedekah, warisan, dan sebagainya. Contoh diatas adalah rezeki yang tanpa usaha kita akan mendapatkannya. Cara lain untuk mencari rezeki adalah dengan cara bekerja. Bekerja merupakan salah satu dari cabang rezeki yang hampir dilakukan oleh semua orang untuk tetap terus bertahan hidup.
Untuk melakukan usaha mencari rezeki atau bekerja kita harus punya dan tertanam dari diri bahwa kita bekerja untuk hidup. Dengan bekerja yang baik dan semangat tentu membawa keberkahan dalam hidup dan rezeki yang terus mengalir. Karakteristik dan sikap atau kebiasaan serta kepercayaan bahwa bekerja adalah hakikat hidup yang harus kita laksanakan untuk mencapai tujuan hidup, inilah yang dinamakan dengan etos kerja.
Makna bekerja bagi seorang Muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh dengan menggerakkan seluruh sumber daya (jasmani/rohani), pikir dan zikir untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai Hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik.
Karakteristik atau sikap dalam bekerja menandakan bahwa dalam bekerja memiliki keutamaan yang haru kita tanamkan dalam diri. Apa saja keutamaan dalam bekerja tersebut :
Peningkatan Derajat. Seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Ahqaaf : 19 yaitu “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.
- Mendapatkan Pahala dari Allah SWT. Seperti yang disebutkan alam QS. Albaqarah : 110 yaitu “Dan dirikan Shalat dan tunaikanlah Zakat, dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada Sisi Allah. Sesungguhnya Allah maha melihat apap-apa yang kamu kerjakan"
- Mendapatkan keberuntungan. Seperti yang disebutkan dalam QS Al-Jumuah : 10 yaitu apabila telah ditunaikan shalat, maka berlebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah Karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
- Seperti Seorang Mujahid (Berjuang di jalan Allah. Seperti yang disebutkan dalam HR Ahmad yaitu “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bekerja dan barang siapa bekerja keras untuk keluarganya, maka ia seperti seorang Mujahid di Jalan Allah”
- Bekerja adalah Kewajiban. Seperti yang dikatakan dalam Hadits HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi yaitu “Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang Fardhu (seperti Shalat, Puasa, dll)”
- Menjaga kehormatan diri. Seperti yang disebutkan dalam HR Bukhari yaitu “Tiada seorangpun yang makan makanan yang lebih baik dari pada makan yang diperoleh dari hasil keringatnya sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud AS itupun makan dari hasil karyanya sendiri”.
- Menghapus dosa. Seperti yang diriwayatkan Thabrani dan Baihaqi yaitu “Barang siapa yang di waktu sorenya merasakan kelelahan karena bekerja, berkarya dengan tangannya sendiri, maka diwaktu sore itu pulalah ia terampuni dosanya
- Rasullah Muhammad SAW adalah seorang pekerja keras. Walaupun kehidupannya dunia dan akhiratnya telah dijamin oleh Allah SWT tetapi Rasullah selalu bekerja untuk memenuhi rizki salah satunya dengan berdagang. Bagaimana sajakah karakter Rasullah dalam bekerja, berikut uraiannya :
- Rasulullah selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan
- Rasullah melakukannya dengan manajemen yang baik, perencanaan yang jelas, pentahapan aksi dan adanya penetapan skala prioritas. Ini jelas seperti ilmu manajemen konvensional yang kita pelajari saat ini
- Rasulullah tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun.
- Rasulullah selalu memperhitungkan masa depan. Beliau adalah sosok yang visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar teratah dan terfokus.
- Rasulullah tidak pernah menangguhkan atau menunda pekerjaan. Beliau bekerja secara tuntas dan berkualitas dengan hasil atau output yang sesuai dengan perencanaan.
- Rasulullah bekerja secara berjamaah dengan mempersiapkan dan membentuk TIM yang solid yang percaya dan yakin terhadap cita-cita bersama
- Rasulullah adalah pribadi yang sangat menghargai waktu dengan cara tidak berlalu walau sedetikpun. Kecuali menjadi nilai tambah bagi diri dan umatnya.
- Rasullah menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasulullah bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridhaan Allah SWT.
Kita sebagai umat Islam tentu menjadikan contoh atas karakteristik Rasullah dalam bekerja dan tentu menjadi teladan kita semua bahwasanya beliau memiliki etos kerja yang tinggi. Setelah memiliki karakteristik seperti diatas tentu kita juga harus mengembangkan hal-hal yang wajib dimiliki seorang muslim dalam bekerja. Yaitu :
- Jujur
- Berpandangan jauh ke depan
- Bisa memberi inspiras
- Kompeten
- Adil
- Mendukung
- Berpandangan luas
- Cerdas
- Terus terang
- Berani
- Bisa diandalkan
- Bisa bekerja sama
- Kreatif
- Peduli kepada orang lain termasuk kepada bawahan
- Tegas
- Matang artinya mampu berfikir dewasa
- Berambisi artinya memiliki tujuan akhir yang harus dicapai
- Loyal
- Mampu mengendalikan diri artinya tidak mudah terpancing emosi
- Independen
Seperti yang disebutkan diatas. Bekerja adalah sarana atau salah satu bagian dari ibadah. Bekerja itu ibadah jika kita lakukan dengan hati dan berharap mendapatkan Ridha-Nya. Ibadah tentu memiliki tujuan akhir mendapatkan surganya. Apa saja kah syarat mendapatkan syurga dalam bekerja :
Melandasi aktivitas kerjanya dengan keimanan dan ketakwaan
Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan zikir dan bersyukur
Berjiwa bersih dan mau bertobat
Antusiasme dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Rasullah SAW juga mengajarkan kita Etika dalam bekerja. Karena dengan bekerja sesuai dengan Etika dan Norma yang benar maka kita telah mencerminkan ke-islaman kita dalam bekerja. Berikut etika dalam berbisnis, yaitu sebagai berikut :
- Jujur
- Bertanggungjawab (amanah)
- Tidak menipu takaran/timbangan
- Menepati janji
- Murah hati
- Tidak menjelek-jelekkan bisnis orang lain
- Bersih dari RIBA
Demikianlah beberapa pemaparan yang bisa kita implemntasikan dalam kehidupan profesionalisme kita bekerja sebagai seorang Islam. Semoga catatan kecil ini bermanfaat.
Inspirasi : Materi etos kerja dalam islam
Pict : aboutislam.net
0 Response to "Etos Kerja dalam Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW"
Post a Comment