TIDAK Semua Hal Harus Dibagikan di Media Sosial
Sunday, July 10, 2016
Add Comment
Setiap kita tentu punya kegiatan dan pekerjaan yang kita lakukan. Baik yang bersifat rutin atau hanya sebatas kegiatan hiburan. Sewajarnyalah hanya kita dan orang-orang disekitar kita yang mengetahui apa yang sedang yang sedang kita lakukan, dimana, dengan siapa, mengapa kita melakukannya, kapan kita melakukannya dan untuk apa kita melakukannya. Tetapi dengan kecanggihan zaman dan luasnya media informasi, sudah menjadi kebiasaan kita untuk selalu membagikan atau share apapun itu ke social media seperti facebook, Instagram, Path, BBM, dll. Karena ketika kita share apapun itu akan terdapat ribuan sudut pandang terhadap apa yang kita bagikan dan berbeda sudut pandang dengan apa yang kita pikirkan. Sebelum kita membagikan setidaknya harus mempertimbangkan beberapa hal termasuk tidak over sharing di media sosial.
Sebagai insan yang berpendidikan dan beretika sudah saatnya kita akan memposting sesuatu yang jelas bermanfaat bagi diri kita dan bagi pengguna media sosial. Agar postingan kita berkuaitas, setidaknya beberapa hal berikut yang harus kita pertimbangkan. Yaitu:
1. Informasi Pribadi Sekedar Saja
Seberapa pentingkah informasi pribadi kita sehingga orang harus tau. Misalnya dalam profil sebisanya mungkin hanya sebatas nama, tanggal lahir, dan informasi pekerjaan yang kita tampilkan. Alamat rumah, nomor hp, pin BBM, dll sebaiknya tidak dipublish. Ini kenapa? Dengan membagikan ini justru akan mempermudah pihak-pihak kejahatan untuk berprilaku jahat kepada kita.
Informasi pribadi yang lengkap juga akan mengganggu privasi kita. Orang akan tau dimana kita berada dan bisa membahayakan diri dan keluarga kita.
2. Jangan membagikan foto selfie yang tidak layak dan menampakkan aurat.
Membagikan foto selfie memang tidak ada salahnya jika fotonya memang menarik dan bagus. Terkadang juga foto selfie tidak seluruhnya bagus. Mungkin menurut kita bagus tetapi kita tidak tahu apa persepsi orang terhadap foto kita. Misalnya foto selfie yang terlalu dekat atau foto yang dengan gaya/style yang menjijikkan. Coba pertimbangkan dan sesekali tanyalah kepada teman kita apa persepsinya terhadap foto kita. Layakkah atau tidak layak.
Selanjutnya juga foto yang menampakkan bagian tubuh tertentu. Seorang pria berselfie sambil tiduran ditempat tidur dengan tidak memakai baju. Apakah itu layak? Begitu juga dengan foto selfie seorang wanita dengan tidak berhijab atau memakai hotpants. Pertimbangkan kembali karena justru dengan foto seperti ini menjadi keburukan dan dosa bagi teman-teman yang melihat dan tentu dosa bagi si pemilik foto. Jika ingin berselfie ria, fotolah dengan indah dan menarik dan berkesan untuk dibagikan.
Yang perlu diperhatikan juga yaitu tidak membagikan link yang mengandung unsur menampakkan aurat. Misalnya link tentang foto-foto wanita yang sebagian besar fotonya adalah wanita-wanita dengan pakaian terbuka.
3. Pamer-pameran itu tidak penting
Media sosial bukanlah suatu Expo yang dapat menjadi ajang saling pamer kemajuan diantara penggunanya. Pamer disini bisa diartikan adalah pamer harta, pamer kekayaan, pamer jalan-jalan, atau pamer apapun itu. Dengan kita memamerkan sesuatu tentu akan menimbulkan pemikiran negatif. Bahkan bisa menjadi iri dan dengki diantara kita. Misalnya dengan memamerkan kekayaaan. Seberapa pentingnya anda memamerkan kekayaan sehingga semua orang harus tau. Banyak orang diluar sana yang lebih sukses dan lebih kaya tetapi tidak pernah memamerkannya.
Dengan memamerkan kekayaan tentu juga akan terkait dengan poin 1 yaitu mengundang pihak kejahatan untuk menjadikan kita targer kejahatannya. Be carefull!!!.
4.Tidak membagikan sesuatu yang berhubungan dengan Ibadah
Sebagai hamba yang taat, tentu kita semua beribadah kepada-Nya. Ibadah yang baik adalah Ibadah yang dilakukan dengan tulus dan Ikhlas. ketika kita beribadah, bersedekah, dan berbuat baik lainnya dan membagikannya di Media Sosial tentu akan menjadi tidak baik. Misalnya dengan niat agar semua orang tau kebaikan-kebaikan yang kita lakukan. Hal ini tentu termasuk ke dalam kategori “riya”. Mengharapkan sesuatu atas kebaikan yang kita lakukan misalnya mengharapkan pujian, pengakuan, dll. Tetapi tergantung dari niat kita. Jika ingin berniat untuk memotivasi orang untuk juga berbuat kebaikan maka itu lebih baik. Yang paling utama adalah jauhilah “riya”
5. Hindari Overposting
Media sosial tentu membuat “latah” pengguna tertentu. Seakan-akan semuanya harus kita bagikan di Media Sosial. Misalnya cek-in, membuat status, membagikan foto setiap detik, menit, dan jam. Ketika kita membuka media sosial isinya “dia-dia” lagi. Mulai dari pagi sampai malam ketemu pagi selalu membagikan hal-hal yang kurang penting baik di facebook, path, Instagram, BBM, dll. Pertimbangkan mana yang penting dan apa tujuan kita membagikan itu. Orang tidak akan peduli dengan ribuan foto selfie kita setiap harinya. Seleksi kembali setiap aktifitas kita yang harus kita bagikan.
6. Media Sosial bukan tempat meluapkan emosi dan menceritakan masalah pribadi
Setiap kita pasti punya masalah. Ketika masalah muncul pasti kita perlu ketenangan untuk menghilangkan atau meninimalkan masalah. Apakan kita ingin dicap sebagai orang dengan sejuta masalah dan melampiaskan emosinya di media sosial. Maka jangan sesekali berkata kasar dan jorok di media sosial dan jangan curhat dengan sedetail mungkin. Orang akan masalah kita dan orang akan tau betapa rumit hidup kita sampai semuanya harus ditumpahkan di media sosial. Maka cara menyikapinya ketika ada masalah adalah dengan mencari penyelesaianya diluar media sosial. Atau jika ingin sekalipun ber-update status cukup lampiaskan emosi dan masalah anda hanya sekedar emoticon. Sangat simple bukan.
Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipetimbangkan dalam penggunaan media sosial. Tentu seorang pengguna yang cerdas akan menggunakan media sosial secara bijak. Selanjutnya media sosial bukanlah buku harian kita yang seluruhnya harus kita tulis dan kita bagikan. Be a smart people from the smart users.
0 Response to "TIDAK Semua Hal Harus Dibagikan di Media Sosial"
Post a Comment