Etika Ber-Instant Messaging yang harus kita tau

Era sekarang adalah Era Teknologi Informasi, seluruh informasi dapat didapatkan dan disampaikan secara Instant dengan waktu yang sangat singkat. Kalau dulu hanya untuk mengirim Surat melalui ke luar negeri memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Tapi kini, kemanapun kita menyampaikan surat atau informasi, maka dalam waktu 0,1 detik saja informasi tersebut dapat disampaikan ke bagian bumi manapun melalui “jaringan” internet.



Media yang kita gunakan dalam menyampaikan informasi sangat beragam. Melalui Website, Email, dan tentu aplikasi messaging yang terdapat di Smartphone Kita. Jika informasi yang akan kita sampaikan komplit dan formal, maka gunakanlah e-mail. Tetapi jika pesan yang akan kita sampaikan sedikit maka gunakanlah aplikasi Instant Messaging yang kita miliki. Termasuk didalamnya SMS, BBM, WhatsApp, Line, dan Messenger lainnya. Untuk apa aplikasi ini diciptakan? Tidak dan tidak bukan adalah untuk menutupi ketidakmampuan kita dalam berkomunikasi secara face-to-face atau mouth-to-mouth dengan lawan bicara kita dikarenakan keterbatasan jarak dan waktu. Artinya lawan bicara kita sedang tidak berada di dekat kita. Maka setidaknya walaupun kita berbicara hanya dengan menggunakan “otak” dan “tangan” melalui media papan ketik, maka Attitudenya juga harus selayaknya seperti kita sedang berkomunikas secara langsung melalui “otak”, “mulut”, “mata”, dan “telinga”. Apa saja etika-etika yang tidak tertulis dan seharusnya kita indahkan dalam ber-Instant Messaging? Berikut poin-poin pentingnya:

1. Santai saja ketika pesan kita belum dibalas
Kalau pesan yang sudah kita kirimkan dengan segenap daya dan upaya tapi belum juga dibalas atau belum di-read? Maka santai saja. Bisa saja orang yang kita hubungi memang lagi sibuk, misalnya lagi di jalan, lagi meeting, atau lagi-lagi lainnya. Atau lagi beristirahat di masa liburnya. Sabar saja pasti akan dibalas dan jangan mengirim pesan secara terus menerus atau memborbardir dengan “PING!!!”. Bahkan jika kita terus menerus mengirim pesan dan “PING!!!” bisa jadi lawan chat kita akan semakin kesal dan benci sama kita dan tidak tertutup kemungkinan akan kena “block” dan tentu tidak bisa berkirim pesan lagi.

2. Selalu membalas pesan yang diterima
Poin kedua ini bertolak belakang atau jawaban terhadap poin pertama. Maksudnya disini adalah ketika kita sedang tidak sibuk, sempat membaca pesan yang diterima, dan pengirim pesan membutuhkan balasan kita. Maka bersegeralah membalas sebagai cerminan kita adalah orang yang responding. Hargailah lawan bicara kita yang membutuhkan informasi atau konfirmasi dari kita. Walaupun kata yang dibalas hanya berupa “Iya”, “Ok”, “Sip”, “Trims”, atau “Tq”. Tapi berhati-hari dan waspada jika yang mengirimkan pesan tersebut adalah orang yang mencurigakan, tidak dikenal, atau salah satu orang yang tidak kita sukai maka silahkan jangan membalas atau diblock saja jika perlu dari pada mengancam kehidupan dan masa depan kita.

3. Berkirim pesan diwaktu yang tepat
Setiap orang memiliki waktu sendiri, untuk bekerja, beribadah, dan beristirahat. Maka coba kaji kembali waktu berkirim pesan anda. Tidak cocok rasanya berkirim pesan ketika waktu beribadah tiba misalnya di waktu Maghrib, dan sangat tidak cocok berkirim pesan di tengah malam ketika lawan bicara kita sedang beristirahat. Hargailah waktu istirahatnya. Begitu juga dalam dunia kerja. Rasanya sangat tidak cocok berkirim pesan diluar jam kerja atau dihari libur. Hargailah rekan kerja, bawahan, atau atasan kita yang sedang menikmati masa liburannya atau masa istirahatnya. Jangan desak mereka dengan urusan pekerjaan. Di jam kerja tertekan dengan pekerjaannya dan dihari libur juga harus memikirkan pekerjaan. Kapan pikiran ini terbebas dari pekerjaan. Hargailah waktu orang lain dan kita tidak tahu mereka lagi ngapain maka ingat poin nomor 1.

4. Tidak perlu mengetik terlalu panjang
Untuk apa Aplikasi Instant Messaging diciptakan. Salah satu tujuannya untuk mengirimkan informasi yang berupa pesan pendek. Jika kamu rasa ingin menyampaikan secara panjang dan mendetail silahkan gunakan email, atau jika kamu ingin langsung mendapatkan “feedback” dari lawan bicara maka silahkan berbicara melalui telephone atau silahkan jumpai langsung. Jadi silahkan mengirim pesan poin-poin pentingnya saja. Jika kita ketikkan terlalu panjang bisa jadi lawan bicara kita tidak sempat membaca atau tidak mau membalas dengan kalimat yang panjang juga. Begitukah?

5. Sesuaikan “language Style” dengan lawan bicara
Setiap orang mempunyai gaya bahasanya sendiri tergantung dengan level dan siapa lawan bicara kita. Maka silahkan sesuaikan dengan siapa dan apa “level” lawan bicara kita. Tentu gaya bahasa (dalam instant messaging) kita berbeda jika berbicara dengan teman jika dibandingkan dengan berbicara dengan Orang Tua, Dosen, Atasan, dan anak-anak. Silahkan gunakan bahasa “pasaran” atau bahasa “formal” sesuai dengan lawan bicara Kita. Berikutnya juga menjadi perhatian adalah hindari penggunaan simbol-simbol tertentu dalam mengirim pesan. Misalnya bagi pengguna Blackberry Messenger dikenal adanya fitur AutoText yang berisi simbol-simbol yang tersusun menjadi sebuah kata-kata. Misalnya :

“┒(‘o’┒) Lo diem, ( ‘,ƪ’) Gue ngupil = <( ‾▿‾)-σ• (‾o‾”) Nih upil
(˘▽˘)/gak../(.o.)gak..gak(˘o˘)/kuat../(.o.) gak..(˘o˘)ʃ levell
ƪ(˘⌣˘)┐tory.. ƪ(˘⌣˘)ʃ tory.. ┌(˘⌣˘)ʃ tory.. ƪ(˘⌣˘)cheese.. ƪ(˘⌣˘)┐
(ʃ⌣ƪ) Ciluuuuk ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ Baaa
(ʃ⌣ƪ) ciluuk ƪ(˚▽˚)ʃ baaa “

Silahkan tinjau kembali, berapa umur kita, apa profesi kita, dan siapa lawan bicara kita agar adanya tercipta komunikasi yang efektif. 

6. Silahkan menyingkat kata-kata tapi jangan berlebihan
Dalam menggunakan Aplikasi Instant Messaging terkadang terkendala dengan kejenuhan kita dalam mengetik kata-kata. Maka sangat lazim kita temukan singkatan-singkatan yang saya rasa semua orang menggunakannya. Misalnya “utk”, “dgn”, “krn”, “yg”, “Spt”, “dll”, “dst”. Intinya hindari singkatan-singkatan yang hanya kamu ketahui sendiri dan keseluruhan isi dari pesan kita adalah singkatan semuanya. Maka membuat pusing dan membuat tanda tanya bagi si lawan bicara kita.

7. Pertimbangkan kembali Broadcast Message dan undangan Game yang tidak penting 
Untuk menyampaikan informasi secara cepat dan kepada banyak penerima maka akan sangat efektif dan efisien dengan menggunakan Broadcast Message. Tetapi apa jadinya jika Broadcast Message yang terlampau sering, terkesan tidak penting, dan informasi yang disampaikan belum tentu pasti akan kebenarannya. Bisa-bisa Broadcast Message yang kita kirimkan atau kita terima merupakan sebuah gangguan. Siap-siap untuk memblokir saja orang-orang yang terlampau sering mengirim Broadcast Message seperti Test Contact, Info Kesehatan, Info Kecelakaan, atau event-event tertentu. Karena Broadcast Message ini ibarat “pesan berantai”. Sekali informasi yang kita sampaikan salah terus diteruskan oleh orang lain lagi dan timbullah informasi yang tidak benar. Tidak salah memang untuk menggunakan Broadcast Message jika informasi itu memang harus diketahui bersama. Jadi pertimbangkan kembali apa informasi dan tujuan dan Broadcast Message itu. Berikut juga dengan Broadcast Message yang berunsur undangan untuk memainkan Game. Kita akan dicap tidak profesional jika undangan game (termasuk Spam) tersebut masuk ke Instant Messaging rekan kerja kita atau bahkan atasan kita. Untuk itu hindari hal-hal kecil ini untuk kenyamanan bersama.

8. Gunakan Foto Profil yang pantas dan nama yang jelas 
Apa fungsi nama dan foto di Instant Messaging yang kita miliki. Tentu adalah sebagai alat pengenal kepribadian kita secara instant pula. Ketika kita mengirimkan pesan kepada rekan kita, pastinya dia akan melihat siapa nama pengirim dan bagaimana fotonya. Untuk itu hindari penggunaan nama panggilan kita yang hanya diketahui kalangan tertentu dan gunakan foto wajah kita secara jelas. Bukan foto tangan, foto baju, atau foto sepatu kita. Anda adalah siapa nama dan bagaimana wajah anda.

9. Saat lagi bersama orang lain hindari mengecek/ menatap HP terus
Salah satu sisi negatif perkembangan smartphone dewasa ini adalah menjadikan orang-orang tua-muda sibuk berkutik dengan smartphone-nya. Bahkan ada istilah “menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh”. Kita sibuk membalas BBM orang yang jauh dan bahkan ada yang baru kita kenal dan belum pernah dijumpai. Tetapi kita mengabaikan orang terdekat kita yang lagi bersama kita dan butuh kita untuk hanya sekedar berbagi cerita. Maka dari itu kurangilah waktu anda memegang smartphone ketika lagi bersama orang lain misalnya selagi hang-out, makan bersama, bersama orang tua, bahkan di jam kerja anda. Ada hal dan orang lain yang lebih kita prioritaskan dibandingkan Smartphone kita.

10. Jangan berkirim pesan ketika sedang berkendara
Sebagai alasan keamanan dan keselamatan maka menggunakan Handphone ketika sedang berkendara adalah salah satu pelanggaran hukum. Dalam berkendara syarat utamanya adalah berkonsentrasi dan fokus. Disaat kita ber-SMS atau lainnya ketika berkendara maka kita menomorduakan fokus atau dengan kata lain fokus kita terbagi. Maka dari itu bisa menyebabkan kecelakaan dan tentu bukan hanya membahayakan diri kita tetapi juga membahayakan orang lain. Safety First Driving Guys....

Demikianlah etika-etika yang umumnya sudah kita terapkan bersama. Kenapa etika ini ada? Tidak lain adalah untuk kenyamanan kita bersama dalam bersosialisasi melalui media Smartphone yang kita miliki.




1 Response to "Etika Ber-Instant Messaging yang harus kita tau"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel