MLM kah, MMM kah, tapi tetap sama saja
Tuesday, June 10, 2014
2 Comments
Dunia bisnis internasional selalu mengalami perkembangan.
Mulai dari jenis usaha pertanian, perkebunan, keuangan, perdagangan, perbankan,
investasi atan penanaman modal, dan lainnya. Dari beberapa jenis usaha ini juga
terus mengalami perkembangan dan inovasi yang tinggi.
Mulai dari jenis produknya hingga pemasarannya. Kita misalkan pertanian, pada era dulunya pertanian adalah bercocok tanam pada lahan yang tersedia sesuai dengan tanaman yang akan kita tanam. Tetapi pada era seperti sekarang ini para ilmuwan mulai dan sudah berpikir bagaimana bisa bertani diatas kertas. Selanjutnya jika kita lihat pada jenis usaha perdagangan juga sudah mulai beragam. Apapun bisa dijual dan apapun bisa dibeli. Mulai dari perdagangan kebutuhan pokok untuk dikonsumsi hingga perdagangan manusia yang bisa dilacuri. Beginilah adanya semakin maju zaman maka semakin variatif produk akhir yang dihasilkan. Hal ini tidak terlepas dari menyambung nyawa kehidupan manusia dan nafsu keduniawian lainnya.
Mulai dari jenis produknya hingga pemasarannya. Kita misalkan pertanian, pada era dulunya pertanian adalah bercocok tanam pada lahan yang tersedia sesuai dengan tanaman yang akan kita tanam. Tetapi pada era seperti sekarang ini para ilmuwan mulai dan sudah berpikir bagaimana bisa bertani diatas kertas. Selanjutnya jika kita lihat pada jenis usaha perdagangan juga sudah mulai beragam. Apapun bisa dijual dan apapun bisa dibeli. Mulai dari perdagangan kebutuhan pokok untuk dikonsumsi hingga perdagangan manusia yang bisa dilacuri. Beginilah adanya semakin maju zaman maka semakin variatif produk akhir yang dihasilkan. Hal ini tidak terlepas dari menyambung nyawa kehidupan manusia dan nafsu keduniawian lainnya.
Produk dan jasa adalah suatu hasil dari adanya proses
produksi. Produk dan jasa sudah dihasilkan, maka kita mencari bagaimana produk
dan jasa yang dihasilkan bisa terjual dan berguna bagi para konsumen. Dalam hal
ini tugas marketer yang berusaha agar produk dan jasa terjual dan mendapatkan
keuntungan daripadanya. Dalam melaksanakan proses marketing ini lah muncul
berbagai jenis atau teknik dalam menjual produk dan jasa. Misal dengan
menawarkan harga yang lebih murah, melakukan lobi sana lobi sini, pembeli dan
penjual bekerjasama agar bisa mendapatkan fee dari produk dan jasa yang
dihasilkan, dan yang paling repot dan kejam itu ya Marketing dengan sistim
Multi Level Marketing atau disingkat dengan MLM yang bagi saya sungguh sangat
repot mengejanya.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, MLM sudah mendunia.
Entah siapa penemunya (memang saya tidak mau tau siapa penemunya), entah siapa
yang benar-benar dibuat untung olehnya, dan pasti saja entah berapa kepala yang
sudah dicuci otaknya dibalik semua kerugian yang dideritanya. Prinsip yang bisa
saya ambil dari metode MLM ini adalah marketer akan merasa untung jika benar
serius menjalani bisnisnya, membeli dan menggunakan produknya, dan pinter
membual kepala calon jaringan yang akan direkrut. Memang tidak malu saya akui
saya adalah salah satu korban dan mengikutinya tidak serius. Tapi ini lah
beruntungnya saya dibandingkan teman-teman dan orang-orang sekitar saya yang
kerugian angka rupiahnya jauh dari angka kerugian saya. Niat awal saja sudah
salah, mengikuti MLM bukan untuk menjual produk tetapi hanya mencari jaringan
atau calon korban berikutnya.
Berbagai macam gaya MLM yang ada. Produknya juga beragam.
Mulai dari produk kesehatan, pulsa elektrik, alat elektronik, dan lain-lain. Secara halus saya akui memang
produk yang dijual berkualitas bagus. Ini saya dengar sendiri dari temanya
teman saya yang sembuh atas izin Allah melalui perantara obat yang dijual.
Beliau pernah mengatakan sebelum mengkonsumsi obat tersebut beliau sakit dan
istialah beliau menyatakan dirinya seperti mayat hidup. Hidup tetapi tidak bisa
melakukan kegiatan apa-apa. Tapi setelah mengkonsumsi produk MLM itu atas izin
Allah beliat sehat. Begitulah testimoni positif beliau yang saya petik. Tetapi
beliau tidak menjual produk kepada saya. Itu salah satu kualitas produk yang
saya akui. Tetapi ada juga seorang anak bisa dikatakan mahasiswa mengikuti
program MLM, mendaftar menjadi member, membeli produk yang sebenarnya tidak
dibutuhkan bagi kesehatannya, mengajak teman-temannya untuk ikut dengan modal
kata-kata menginformasikan usaha untuk sukses. Tetapi apa yang terjadi, memang
dari awal sudah tidak serius sehingga keanggotaan menjadi sia-sia, korbannya
adalah teman-teman sendiri. Sungguh ironi. Kejadian ini juga yang saya alami
yaitu modus teman lama meminta nomor hp yang ujung-ujungnya EM-EL-EM, entah apa
yang ada dipikirannya bermimpi untuk kaya seperti membalikkan telapak tangan,
bermimpi punya kapal pesiar tetapi seperti membeli kacang goreng. Sungguh
otak-otak mereka sudah dicuci untuk mengejar duniawi. Ingin rasanya menjumpai
beliau dan bertanya, “Parkir dimana kapal pesiarnya?”, dan penasaran saya akan
jawabannya.
Berikutnya cara yang tidak suka dan tidak lazim juga
dilaksanakan oleh para member EM-EL-EM setengah matang ini. Mulai dari bermimpi
sampai ke planet saturnus hingga bual-bualan yang tak pandang bulu. Pernah saya
mendengar seorang member MLM setengah matang yang sangat bangga telah melakukan
presentasi produk kesehatan china kepada anak-anak SD. What?? Apa yang mereka
cari. Uang dari mana anak SD untuk mendaftar keanggotaan mereka. Bagaimana
mereka berdagang sedangkan mereka saja belum baligh. Sungguh sangat perbuatan
coba-coba tapi bangga.
Kejadian lainnya pernah keluarga saya alami. Mendapatkan
undangan “Seminar kesehatan GRATIS” pada salah satu hotel di Kota Banda Aceh.
Ya, karena gratis banyak yang datang. Tetapi ujung-ujungnya seperti dugaan
saya. Tidak jauh dari MLM dan sejenisnya. Banyangkan saja jika judul acaranya
“seminar MLM Tit Tut GRATIS” dijamin tidak ada yang datang. Bisa saya simpulkan
walau saya tidak hadir, pembahasannya tidak jauh dari menakuti-nakuti orang
sehat dan membuat down orang-orang sakit. Seharus orang sakit diberikan
semangat agar mereka lekas sembuh tetapi memberi argumen kalau penyakit mereka
adalah penyakit paling mematikan di dunia. Apa apaan ini. Sungguh tidak
manusiawi menurut saya.
Dan akhirnya beberapa hari terakhir saya mendengar istilah
baru. MMM (em-em-em), sungguh bosan mengucapkannya. Entah apa singkatannya saya
tidak peduli. Katanya sih bermakna Manusia Membantu Manusia. Sistem yang dijual
adalah transfer-transferan ke orang-orang gak kita kenal dan menerima
transferan dari orang-orang yang juga
tidak dikenal dengan modus komisi 30%. Kurang lebih ini adalah cara-cara instan
yang masih diragukan ke-halan-an dan ke-haram-annya. Cara memikatnya juga tidak
jauh dengan cara em-el-em mulai dari ngitung-ngitung pengeluaran perbulan, membuat
statement dengan pendapatan segini kita tidak bisa hidup dimasa depan, menakuti-nakuti
besarnya pengeluaran dimasa depan, dan pastinya ujung-ujung mencari korban yang
bisa diambil dari terdaftarnya member mereka. Dari referensi yang saya baca.
Hati-hati saja ini salah satu penipuan yang manis diawal, membuat gila diakhir.
Apapun namanya MLM atau MMM atau ada istilah barunya,
berusahalah secara serius. Jualah produk
layaknya menjual dipasar dan tidak ada pemaksaan. Tidak memaksa orang yang
tidak butuh untuk menjadi member MLM. Tidak merendahkan usaha atau pekerjaan
yang temannya kerjakan. Tidak ada cara instan untuk menjadi kaya semuanya butuh
proses. Selalu merasa cukup agar tidak merasa kekurangan, lihatlah ke bawah
jangan lihat ke atas. Apapun pekerjaan kita asalkan itu halal insyaAllah
memberikan keberkahan bagi kita dan orang-orang disekitar kita. Dan ketika ada
rezeki berbagilah, bersedekahlah, ini lebih mulia daripada kapal pesiar dan 30%
itu.
aku pernah mengikuti hal bisnis yg begituan..ujung2 nya kita rupanya yg menjadi target penjualan produk..banyak menghabiskan uang untuk beli produk dan mengikuti seminar dmn2 ujung2nya hanya memperkaya top leader.....haha...nyerah wak merasa dibodohi sistem...
ReplyDeletebereh that. itu masa lalu. saya juga mengalaminya...
Delete