Menjalani Peran Demi Eksistensi Diri

Setiap manusia dilahirkan di dunia dengan berbagai nasib yang masih menjadi misteri yang akan dialami nantinya. Dimulai dengan lahir dari rahim siapa, dibesarkan oleh siapa, tinggal dimana, sekolah dimana, kuliah dimana, hingga bekerja dimana. Setiap manusia yang memiliki garis kehidupan yang baik pastinya mereka juga mendapatkan pekerjaan yang baik pula sesuai dengan apa yang diusahakannya.
Setiap pekerjaan pastinya punya kelas dan style-nya masing-masing. mulainya dari pekerjaan yang mudah dengan hasil yang sedikit, mudah tapi hasilnya banyak, sulit tetapi hasilnya sedikit, dan pekerjaan yang sulit dan hasilnya juga memuaskan. Selanjutnya jika dilihat dari style pekerjaan, tentunya ada pekerjaan yang mempunyai style bagus. Contohnya seorang dokter yang bekerja di rumah sakit dengan jas putihnya yang dibawa kemana-mana dan kalungan stetoskop yang menghiasi dirinya. Seorang pengacara yang berwibawa tinggi ketika memakai toga dan duduk dibalik meja hakim ketika persidangan berlangsung. Seorang Teller bank yang terlihat menawan dengan gaya khas kantoran, mahir mengelus uang dan tutur kata yang penuh keteraturan. Seorang guru  yang terlihat dipatuhi ketika berada di depan para murid. Seorang pilot yang kelihatan sangat mahir memainkan tombol-tombol pada cokpit. Seorang tentara yang kelihatan garang ketika menyandang senjata.

Dengan majunya peradaban, makin berkembang pula jenis-jenis pekerjaan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Hal ini tidak jauh hubungannya dengan perkembangan globalisasi dan kemajuan  teknologi. Belahan dunia terasa begitu dekat, berbagai media baru muncul, salah satunya social media yang begitu beragam dan tidak salah juga untuk dijadikan ajang eksistensi diri.

Perkembangan teknologi yang memunculkan berbagai social media ini yang dapat diakses hanya dari perintah otak dan pergerakan jari. Smartphone  adalah buah dari semua ini. Berbagai fitur andalan dapat dimilikinya. Salah satunya camera instant yang dapat melakukan proses pemotretan kapan pun dimanapun. Mulai dari pengambilan foto secara konvensioanal dan selfie  yang semakin eksis beberapa dekade  terakhir ini.

Pekerjaan dan Jejaring sosial memiliki hubungan yang unik. Berbagai hal bisa kita bagi. Mulai dari status (whats your mind?), tempat, hingga foto dengan berbagai macam gaya. Jenis foto yang di-share di jejaring juga semakin beragam. Antara lain foto bersama teman-teman, foto makanan, sarana eksib bagi para photografer, foto pekerjaannya, juga foto masa lalu yang di-upload kembali. 

Tidak heran jika kita menggeser halaman-halaman social media kita beragam foto-foto yang lagi dipamerkan. salah satunya foto manusia dan pekerjaannya. Misalnya seorang dokter muda yang lagi memeriksa pasiennya, lalu difoto, lalu di-upload, dan share. Menunggu "like" dan "coment" dari teman-temannya. Seorang pilot yang selesai melakukan penerbangan berfoto ria di depan pesawat bersama pramugari yang anggun. Iya... Foto... Upload... Share....
Seorang pekerja kantoran, Meminta tolong temannya untuk difotokan ketika lagi bekerja diatas meja kantoran. Iya... siap diupload, dan siap untuk di-share. 
Seorang operator beco yang lagi mengerjakan project pembangunan jalan. Difoto, Upload, dan share. tapi pekerjaan jenis seperti ini jarang sekali untuk difotokan dan dibagi di jejaring sosial.
Dari semua contoh diatas memang tidak ada yang salah. Itu semua real dan itulah pekerjaan yang lagi mereka jalani. Itulah salah satu cara mereka menunjukkan eksistensi diri mereka.
Tetapi juga banyak hal yang sering terjadi dan kita lihat di berbagai media. seorang mahasiswa memakai jas dan dasi ala pakaian formal seakan-akan mereka anggotan DPR. Foto, upload dan share. Seorang anak SMA yang berfoto bersama gitar dan aksesoris rock dan rambut tajam. seakan-akan mereka punk rock star. Seorang penumpang kapal penyebrangan yang mencoba masuk ke ruang nakhoda dan meminjam teropong dan selanjutnya meminta tolong temannya untuk difotokan. Seakan-akan seorang Pelaut atau seorang Kapten kapal. Begitulah cara-cara untuk menunjukan eksitensi diri dengan menjadi peran berbagai pekerjaan. Menunjukkan kepada teman-temannya dan pastinya ada rasa bangga tersendiri. Peranilah apa yang anda jalani. tapi tidak salahnya peran sementara ini untuk diabadikan dan dibagi keseluruh penjuru dunia.

1 Response to "Menjalani Peran Demi Eksistensi Diri"

  1. siipp.. perkembangan teknologi informasi sangat berperan dalam hal eksistensi

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel