Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Aceh

15 IDE EKONOMI KREATIF ACEH YANG DILUAR LOGIKA, BERANI COBA?

"Ekonomi kreatif Aceh adalah jembatan antara warisan leluhur dan teknologi masa depan—membangun identitas, memberdayakan generasi muda, dan menjadikan budaya sebagai sumber daya yang tak pernah habis" Berikut adalah 15 ide ekonomi kreatif yang unik dan inovatif di Aceh, yang belum ada sebelumnya dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Setiap ide dijelaskan secara rinci, termasuk latar belakang, keunikan, potensi pasar, serta strategi pengembangan.

PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI ACEH

"Industri kreatif Aceh adalah jembatan antara kekayaan tradisi dan inovasi masa depan, menciptakan karya yang menginspirasi dunia dengan keunikan kearifan lokal" Pendahuluan Industri kreatif telah menjadi motor penggerak ekonomi di era globalisasi ini, tidak hanya sebagai bentuk ekspresi budaya, tetapi juga sebagai sumber pendapatan baru serta pencipta lapangan kerja. Di berbagai daerah di Indonesia, industri kreatif telah mengalami perkembangan pesat, termasuk di Aceh yang memiliki potensi budaya, seni, dan kearifan lokal yang unik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan akses pasar yang semakin luas, Aceh menunjukkan dinamika yang menarik dalam mengembangkan sektor industri kreatif sebagai bagian penting dari perekonomian nasional. Artikel ini akan membahas perkembangan industri kreatif di Aceh dengan menelaah latar belakang, faktor pendorong, contoh-contoh nyata dari inisiatif lokal, serta analisis SWOT yang menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan a...

THE DYNAMICS OF SOCIAL BEHAVIOR IN ACEH - A COMPARATIVE ANALYSIS BEFORE AND AFTER EID AL-FITR

Abstract This study examines the distinct patterns of social behavior observed among the Acehnese population in the period before and after the celebration of Eid al-Fitr. Drawing on historical records, ethnographic observations, and qualitative interviews, this paper seeks to understand how ritualistic, religious, and socio-cultural factors shape communal practices during this significant Islamic festival. The analysis reveals that while the period preceding Eid al-Fitr is characterized by heightened anticipation, communal preparation, and ritual purification, the aftermath is marked by introspection, a return to everyday activities, and subtle shifts in individual and collective behaviors. Through a detailed investigation of traditions, economic impacts, and family dynamics, this paper contributes to the wider body of literature on Islamic festivities in Southeast Asia, with a specific focus on Aceh’s unique social fabric. Keywords: Aceh, Eid al-Fitr, social behavior, communal prac...

Melihat-lihat Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 7 Tahun 2018

Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) merupakan salah satu even tahunan dari Pemerintah Aceh. Seperti yang kita ketahui pelaksananaanya adalah setiap 4 Tahun sekali. Pelaksanaan terakhir pada tahun 2013 dan seyogyanya pula pelaksanaan berikutnya adalah pada Tahun 2017. Karena sesuatu dan lain hal termasuk kesibukan juga dimana Tahun 2017 merupakan juga tahun pelaksanaan Pilkada di Aceh, maka PKA akhirnya direncanakan dan dilaksanakan pada Tahun 2018 ini.

Prilaku Anak Muda di Kedai Kopi di Banda Aceh, Dari Masa ke Masa

Laptop-an di Kedai Kopi (pict by www.hikayatbanda.com) Kedai kopi merupakan tempat usaha yang menjual berbagai macam minuman khususnya kopi dan juga dilengkapi dengan berbagai jenis makanan. Sajian utama di Kedai Kopi tentu saja Kopi. Bagi orang Kita, Kopi memang tidak bisa dipisahkan. Tua Muda, Pria Wanita, Pelajar Mahasiswa dan Pekerja larut dan terlena dengan nuansa yang dijual di Kedai Kopi (kita menyebutnya kede kopi). Ini semua karena kebudayaan kita yang tidak bisa dilepas dengan Budaya Ngopi. Bagi pecandunya sendiri seakan tidak sah jika satu hari saja tidak meluangkan waktu ke Kedai Kopi. Padahal “ngopi” bisa saja dilakukan dirumah, tetapi ya itu “tidak sah” untuk disebut sebuah kegiatan “ngopi”. Minum kopi dirumah tentu akan terasa tabeu (hambar) karena tidak mendapatkan nuansa ngopi itu sendiri. Kegiatan ini tentu tidak semanis kegiatan ngopi itu sendiri.

Dikejar Ibu-ibu di Borobudur

Ketika sedang berada di Kota Yogyakarta, tentu berwisata atau berjalan-jalan melihat suguhan pesona alam, budaya, dan sejarah di Kota yang mendapatkan julukan istimewa ini. Salah satu yang paling dikunjungi adalah Candi Borobudur. Jarak Candi ini dari Kota Yogyakarta adalah sekitar 43 KM ke arah Magelang atau Semarang dengan memakan jarak tempuh sekitar 1 Jam.

Ada apa di Wih Ni Kulus?

Jalan darat dari Bireuen ke Takengon ditemani dengan jalan aspal yang berkelok, mendaki, dan dimanjakan dengan naturalisme alam pegunungan yang menyatu. Sepanjang perjalanan Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah banyak tempat menarik yang kita lewati seperti krueng simpo, Bukit Cot Panglima, pemandian air panas simpang balik, hutan pinus, dan lain-lain. Banyak pondok dipinggir jalan yang bisa kita singgahi dari ponduk menjual alpukat, pondok durian, pondok kopi, sampai pondok khop (jambo khop sudah tidak ada lagi). Salah satu spot lain yang sempat kami singgahi adalah Wih Ni Kulus.

Wisata Selfie Bur Telege

Di penghujung tahun 2017 lalu, saya berkesempatan untuk berjalan-jalan kembali ke salah satu Kabupaten yang ada di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Tengah dengan ibukotanya Takengon. Untuk menuju kesini dari kota Banda Aceh kita membutuhkan waktu sekitar 8 Jam. Bergerak menuju ke Bireuen sekitar 200 Km dengan waktu tempuh 5 Jam. Di persimpangan Tugu Kota Juang kita hidupkan lampu sign untuk berbelok ke Kanan. Selanjutnya kita akan memasuki wilayah Kecamatan Juli, terus saja memasuki Kabupaten Bener Meriah dan di penghujungan jalan kita akan tiba di Kabupaten Aceh Tengah sampai akhirnya kita masuk ke lingkup Kota Takengon, kota yang dingin tetapi tidak sedingin dulu.

Trip Ke Semarang & Yogyakarta

Hari itu adalah hari jumat di awal bulan Desember Tahun 2017. Merupakan akhir tahun yang biasanya disibukkan dengan kegiatan pembuatan laporan dan kegiatan perjalanan dinas dengan tujuan tertentu. Bagi kami juga mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan perjalanan dinas dalam rangka studi banding. Tujuan yang kami tuju adalah kota Semarang dan Yogyakarta. Kami yang diberangkatkan berjumlah 8 orang yang terdiri dari unit kerja di Instansi kami.

Menjadi Solo Travelers Sejati

M enjadi Travelers bukanlah menjadi sesuatu yang asing. Traveling bisa diartikan kunjungan dari suatu tempat ke suatu tempat tujuan dan dilakukan oleh seorang Traveler. Mengunjungi suatu daerah atau tempat, baik yang sudah pernah dikunjungi atau belum pernah dikunjungi merupakan hal umum yang sering kita lakukan. Kunjungan kita ke suatu daerah bisa jadi bertujuan untuk pekerjaan, berwisata, atau sekedar ingin berjumpa kerabat lama yang sudah sangat lama tidak bersua. Kunjungan juga bisa dalam lingkup masih dalam kota yang sama, antar kabupaten, antar provinsi, atau lintas negara. Semakin jauh perjalanan kita maka akan semakin kompleks, komplit, menegangkan dan begitu pula persiapan dan kesiagaan yang harus dapat kita prediksi. Berbagai macam persiapan perlu dilakukan secara matang. Misalnya dengan membaca profil tujuan daerah yang akan kita datangi atau bertanya-tanya pengalaman-pengalaman kerabat pernah ke tempat tersebut.

MENAPAKI PUNCAK BUKIT JALIN, UNTUK APA? DEMI APA?

B ukit Jalin sangat sering terdengar pada tahun 2010. Bukit Jalin sangat terkenal luas kala itu dan menjadi pemberitaan di media cetak dan elektronik yang sangat hangat dikarenakan menjadi sarang dan tempat latihan bibit teroris. Kesan negatif pun sangat erat dengan bukit yang indah ini. Sudah pasti orang-orang tidak akan mau ke Bukit Jalin karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan menjadi “wilayah hitam” kala itu.

BENTENG INONG BALEE DAN PANTAI "JANDA" NYA

B umi Malahayati seakan tak habis akan sejarahnya yang penuh nilai histrorical dan takkan pernah lekang oleh waktu untuk dibahas, diceritakan, dan ditelusuri sejarah. Kejayaan dan keperkasaan sang Laksamana Malahayati seakan tak terlawankan dengan kedahsyatan gelombang laut dan armada perang penjajah yang mencoba menaklukkan tanah Aceh. Maka dari perjuangan sang Laksamana ini masih beribu sejarah yang dapat ditulis dengan berbagai bukti yang masih dapat kita lihat.

EKSOTIKA PANTAI BLANG ULAM

S ejenak kita membicarakan Aceh dengan keindahan pantainya memang tiada habisnya. Belum selesai membahas dan mengunjungi suatu pantai, namun sudah terngiang dalam jiwa untuk membahas dan menjelajah pantai lainnya. Sangat mudah menunjuk suatu pantai yang sebenarnya biasa-biasa saja bagi masyarakat sekitar tapi menjadi super duper luar biasa bagi kalangan masyarakat pecinta wisata dan kalangan masyarakat pecinta narsis.

“FAKTA” DAN “OPINI” TENTANG ACEH

A ceh merupakan salah satu Provinsi yang terletak di Ujung Pulau Sumatera yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai daerah yang mendapat tittle “Istimewa”, Aceh telah mengalami beberapa kali pergantian nama pemerintahannya.

Menjengkal Ujong Pancu

B anda Aceh sebagai Ibukota dari Provinsi Aceh selalu mempunyai keunggulan dalam pariwisatanya. Banda Aceh dikelilingi oleh Kabupaten Aceh Besar. Untuk wilayah administrasi pemerintahannya kedua daerah tingkat II ini memang terpisah. Tapi khusus untuk kepariwisataannya sangat tidak bisa dipisahkan.

Benteng Indra Patra di Malahayati

N egeri Aceh dari dulu sampai sekarang masih bisa terus menjadi daya tarik. Aceh terkenal dengan pejuang dan pahlawan,Aceh terkenal dengan perangnya, Aceh terkenal dengan sejarahnya, Aceh terkenal dan tambah terkenal dengan bencana Tsunami.

Tidak Ada Istilah Pacaran dalam Kamus Aceh

Manusia terlahir dengan cinta. Manusia adalah buah cinta. Manusia terlahir dengan rasa cinta yang dimiliki oleh nuraninya. Jatuh cinta adalah hal seluruh manusia. Secara sempit cinta dimaksud lelaki yang mencintai seorang wanita atau wanita mencintai seorang pria. Tetapi dibalik pemikiran sempit ini ada ribuan cinta lainya. Cinta yang hakiki adalah mencintai Sang Pencipta kita, Mencinta Rasul kita, mencintai Orang tua kita, mencintai saudara sanak famili kita, mencintai Guru-guru kita, dan lain sebagainya.