KITA SEMUA TIDAK SETUJU HARGA BBM NAIK, BIAR PAHAM, INI ALASANNYA !!

Perekonomian dan harga tidak dapat dipisahkan. Perekonomian yang baik adalah terjadinya perputaran dana di masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah daya beli masyakarat. Dengan pendapatan yang ada masyarakat bisa membeli dengan semua barang kebutuhan dengan harga yang ditetapkan, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dimana harga keseluruhan barang ini secara tidak langsung sangat bergantung terhadap harga BBM. Kalau kita pikir-pikir secara ringkas memanglah tidak ada hubungan dekat antara harga BMM dan harga kebutuhan. Tapi nyatanya harga kebutuhan mengikuti harga BBM. Harga BBM naik mode auto harga barang juga naik. Karena di dalam harga barang itu ada biaya transportasi yang saling menyambung dengan harga jualnya. Maka siap-siap harga BBM naik maka harga kebutuhan juga naik. Mungkin kalau masyarakat “Mampu” berpikir biarlah harga BBM naik tapi tentu kita tidak siap jika nantinya semua harga barang akan naik tapi pendapatan juga belum tentu naik.

Kembali ke harga BBM yang sangat diberitakan pada akhir-akhir ini. Dimana harga BBM jenis Solar dan pertalite dipastikan akan naik pada Bulan September 2022. Digadang-gadang harganya akan naik, untuk pertalite diharga sekarang Rp. 7.650 per liter dengan range kenaikan Rp. 1000 hingga Rp. 2.500. Begitu juga dengan solar akan mengalami kenaikan beberapa persen. Walaupun sedikit tetapi sangat menyayat hati.

Selain itu juga pemerintah menyatakan tidak ada kenaikan untuk pertamax, listrik dan LGP 3 KG. karena ini tentu berhubungan juga dengan perekonomian. Jika kesemuanya ini juga naik maka fungsi pemerintah sebagai meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan gagal total. Daya beli masyarakat menurun, harga barang mahal, dan kenaikan energi berimbas ke kenaikan harga barang dan bahan pokok (Sembako).

Kenaikan harga BBM ini mau tidak mau akan tetap naik, demo tidak demo harga tetap melonjak ke atas. Teringat dulu kenaikan BBM beberapa ratus rupiah saja demo besar-besar. Tetapi sekarang malah tidak ada demo. Apa tidak ada media diberitakan, tidak ada arahan atau dari korp mahasiswa pusat, atau mahasiswa yang tidak “bernafsu” untuk demo atau ada supply bantuan agar tidak demo, atau mahasiswa kecewa tidak untuk apa ber-demo juga pada akhirnyanya harga akan naik. tumpah darah perjuangan mahasiswa sia-sia kalau nyatanya BBM juga naik.

Terkait kenaikan ini banyak sudah banyak penjelasan dari pemangku kebijakan, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Bapak Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan dalam waktu dekat Bapak Jokowi akan mengumumkan sendiri terkait kenaikan BBM. Juga menteri Keuangan juga akan menginformasikan terkait stok BBM subsidi hanya sampai September 2022 dimana selama ini BBM Bersubsidi yang sangat membebani anggaran pemerintah. Nah 2 Menteri ini sudah memberikan ancang-ancang informasi. Tugas kita hanyalah menunggu informasi alias sinyak keras atas kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi dari Bapak Jokowi.

Dari sekian informasi diatas, semuanya adalah pikiran negatif yang wajar pikirkan atas kenaikan harga tersebut. Mari kita netralkan pikiran kita sejenak untuk melihat apa dan mengapa BBM harus dinaikkan harganya. Tujuannya adalah “biar paham” kata Pemerintah. Alasannya adalah sebagai berikut :

  1. Kenaikan harga BBM pertalite dan Solar Subsidi diharapkan bisa menahan konsumsi penggunaan bensin itu sendiri sehingga dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tahun ini mencapai Rp. 502,4 Triliun. Mungkin pemerintah menyarankan kita untuk bersepeda saja atau berjalan kaki untuk transportasi jarak dekat. Selain itu mungkin transportasi umum saja yang beli BBM kita dimarakkan menggunakan transportasi umum yang sudah harga tiketnya naik sedikit. Selain itu dengan naiknya harga BBM, dimana daya beli masyarakat menurun dan kita tidak kepikiran untuk sering-sering isi BBM yang akhirnya kita memang disarankan untuk dirumah saja tidak perlu jalan-jalan atau healing.
  2. Penyesuian harga BBM tidak bisa dihindari akibat imbas dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang sudah bertengger lama di atas US$ 100 per barel.
  3. Harga minyak saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga membuat beban keuangan negara sangat berat terkait dengan subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan kepada Badan Usaha. Maklum Indonesia adalah negara importir minyak. Sehingga mau tak mau dimana harganya semakin tinggi tetap harus dibeli demi memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.
  4. Melalui kenaikan harga BBM dapat mengurangi beban subsidi energi yang saat ini sangat tinggi. Menurut pemerintah sudah cukuplah kita bantu masyarakat melalui subsidi BBM dan kedepannya anggaran subsidi tersebut akan dialihkan sektor lain yang sangat membutuhkan seperti pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
  5. Dengan penyesuaian harga BBM Subsidi ini juga dapat mengurangi disparitas harga antara BBM Subsidi dan Non Subsidi. Dimana sebenarnya dan sebaiknya penggunaan BBM Subsidi tetap harus diaturs penggunaannya dan ditujukan untuk masyarakat yang berhak.
Mungkin itulah 5 penyebab utama kenapa BBM akan dinaikkan. Kalau kita pikir memang benar. Tapi permasalahannya adalah masyarakat belum siap untuk menerima imbas dari kenaikan tersebut.

Untuk pemerintah mempersiapkan skenario yang dikatakan skenario terbaik untuk permasalahan ini salah satu diantaranya adalah pemberian Bantuan Sosial atau Bansos sebagai Impas dari kebijakan tersebut baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Teknisnya adalah akandiberikan bantuan Rp.600.000 Rupiah bagi pekerja dengan Gaji dibawah 3,5 Juta. Untuk metode seleksinya masih belum ada jawaban. Apakah untuk semua pekerja atau hanya mereka yang terdaftar pada BPJS Ketanagakerjaan. Bahkan masih ada pertanyaan masyarakat bagaimana bagi mereka yang tidak bekerja. Merasakan imbasnya saja tanpa menerima kompensasi dari pemerintah.

Dampak kenaikan ini pelan pelan diawal akan kita rasakan, tetapi pada akhirnya akan ada pemakluman, atau kewajaran, atau bahasa pahitnya adalah kepasrahan masyarakat atas kondisi yang diterimanya. Salah satu dampaknya adalah dampak sosial. Dimana akan terganggunya iklim investasi di Indonesia. Banyak industri yang berhenti, mengurangi volume produksi, atau menunda produksinya sehingga semua biaya bisa tertutupi.

Apakah kita semua siap dengan kondisi ini? Kita lihat saja nanti. Karena ini adalah satu fungsi pemerintah yaitu melalui kebijakan fiskal yang dipunya untuk mengatur APBN salah satunya melalui pengurangan subsidi BBM. Harapan kita bersama cukup hanya BBM saja yang naik tidak mengikuti semua kebutuhan pokok lainnya.

PHOTO : source https://ekonomi.bisnis.com/read/20220822/44/1569322/isu-harga-bbm-naik-pertamina-pasokan-ke-spbu-tetap-lancar




0 Response to "KITA SEMUA TIDAK SETUJU HARGA BBM NAIK, BIAR PAHAM, INI ALASANNYA !!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel