Oooh.... Beginilah Kota Padang itu
Wednesday, July 1, 2015
Add Comment
Hari ini tanggal 30 Juni 2015, hampir tepat 2 Bulan saya berada disini, ya di Kota Padang. Ditengah kesibukan dan rutinitas yang padat saya sempatkan menulis kisah hari-hari saya di Kota Padang – Sumatera Barat.Flashback dulu....Hari itu hari sabtu, saya melirik kalender di meja kerjamenandakan tanggal 2 Mei 2015.
Uhh.. Desas-desus menyatakan saya dan Tim akan diberangkatkan ke Kota Padang untuk melaksanakan pekerjaan. Hati masih belum yakin, karena hal-hal perencanaan jadwal sangat tinggi mobilitasnya ditempat kerja saya. Bisa saja rencana yang sudah ditetapkan bisa berubah sekilas. Santai saja bisa jadi waktu yang telah ditetapkan bisa berubah. Karena jujur saya masih tidak sepenuh hati mau dan percaya saya akan diberangkatkan ke Padang.
Uhh.. Desas-desus menyatakan saya dan Tim akan diberangkatkan ke Kota Padang untuk melaksanakan pekerjaan. Hati masih belum yakin, karena hal-hal perencanaan jadwal sangat tinggi mobilitasnya ditempat kerja saya. Bisa saja rencana yang sudah ditetapkan bisa berubah sekilas. Santai saja bisa jadi waktu yang telah ditetapkan bisa berubah. Karena jujur saya masih tidak sepenuh hati mau dan percaya saya akan diberangkatkan ke Padang.
Tetapi kalau dilihat situasi sampai dengan siang hari, ya sepertinya saya akan berangkat. Santai saja dan nikmati saja, karena Kota Padang adalah kota yang sering terdengar tapi belum pernah saya singgahi. Jadi anggap sajalah Work and Traveling. Begitu kata-kata yang bisa menjadi penghibur dan pelipur lara kami-kami ini yang sering berpindah dan pindah. Hari itu adalah hari terakhirku saya untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus selesai karena beberapa minggu ke depan saya tidak berada di Kantor. Hari itu hari Minggu, 3 Mei 2015 adalah hari terakhir saya mempersiapkan keberangkatan. Mulai dari mencuci dan menyetrika baju serta packing pakaian. Pagi itu dimulai dengan persiapan untuk membeli beberapa kebutuhan yang saya rasa perlu karena saya akan keluar kota dan harus tampil sedikit beda. Saya dan dua orang teman serumah saya menuju ke sebuah Mall yang besar dan lengkap untuk membeli beberapa keperluan dan sekalian jalan-jalan sebelum saya berangkat. Sore hari saya sudah packing untuk keperluan keberangkatan disana. Termasuk keperluan pekerjaaan dan keperluan pribadi. Karena sesuia e-ticket yang saya terima, keberangkatan kami pada first flight jam 6 pagi. Itu artinya jam setengah 4 pagi saya sudah terbangun dan siap-siap untuk berangkat, dan yang sialnya malam itu bisa dikatakan saya tidak tertidur mungkin karena mikir pagi-pagi harus berangkat atau mungkin ada pikiran lain yang berkecamuk dikepala saya.Keesokan harinya tanggal 5 Mei 2015, tepat jam 03.30 saya dan teman yang membantu mengantar keberangkatan kami bersiap-siap untuk berangkat ke Bandara. Tepat jam 04.00 kami berangkat ke Bandara yang merupakan salah satu Bandara terbaik di Indonesia yaitu Kuala Namu International Airport (KNIA). Wah.. bagus juga ya Bandaranya. Walaupun sudah lama diresmikan tapi waktu keberangkatan inilah baru saya lihat bagaimana megahnya bandara ini. Tiba di Bandara saya langsung check-in dan shalat shubuh selanjutnya ke Terminal untuk segera memasuki pesawat. Tepat pukul 06.00 pesawat take-off. Dan ini merupakan pengalaman saya naik first fligh Lion Air. Syukur dapat dekat jendela. Wah sungguh indahnya panorama Sang Maha Pencipta. Tujuan kami adalah Bandara International Minangkabau (BIM). Wah nama bandaranya sudah mencerminkan ke-padang-an. Apalagi kotanya udah pasti lebih per-padang-an. Saya sangat menikmati penerbangan ini. Bagaimana tidak, dari atas pesawat kita bisa menikmati pemandangan laut yang luas, danau maninjau yang jauhdisana, perbukitan, dan perkotaan yang padat dan teratur. Penerbangan dari KNIA ke BIM memakan waktu 1 jam. Tepat pukul 07.00 kami tiba di BIM. Wah benarsaja Bandaranya sangat ke-padang-an. Lihat saja atapnya berbentuk Rumah Gadang, ya runcing-runcing gitu. Setelah ambil bagasi selanjutnya kami survey taksi yang akan mengangkut kami ke kota. Dan ternyata secara sadar kami ternyata belum sarapan. Maklum perjalan sangat pagi jadi entah mau sarapan dimana. Mata kami tertuju ke salah satu barisan tempat makan yang ada di Bandara. Ya karena sudah lapar kami singgahi saja. Duduklah kami saudara-saudara. Selagi kami duduk di depan pintu tempat makan berdiri abang-abang (selanjutnya disebut Uda), beliau menawarkan kami untuk menggunakan jasanya untuk ke Kota Padang. Its ok. Bentar ya Da, kami sarapan dulu. Uda inilah cerminan orang Padang yang saya jumpai disini. Didalam hati saya manggut-manggut, oh begini ya orang padang. Memang dialek dan logatnya sangat per-padang-an. Akhirnya kami cabut dari BIM menuju Hotel dan ke Kantor tujuan naek Avanza Uda Dedi. Tujuan kami pertama ke Hotel Rocky untuk menitip barang dan tidak jauh dari Hotel sampailah kami di Kantor Tujuan. Beberapa hal kami bahas untuk pelaksanaan kegiatan selama kami di Sumatera Barat. Di Kantor inilah saya berkenalan dengan Bapak-bapak dan Ibu-ibu, dikantor inilah pertama kami saya mendengar orang berbahasa Padang. Wah seperti ini ya Bahasa Padang. Memang Indonesia sangat kaya akan Budaya dan Bahasanya. Siang harinya tepat pukul 12.00 kami pergi makan siang. Wah inilah makan siang pertama saya di Kota Padang. Gak sabar bagaimana sih Nasi Padang di Daerah asalnya. Kami makan dipinggiran Pantai Padang. Orang-orang sih menyebutnya dengan Taplau (tapi laut). Wah mengesankan kan makan-makanannya. Mantap. Apalagi Keripik Jengkolnya. Saya yang dulunya gak doyan jengkol jadi setengah doyanlah. Oh iya, yang membawa saya kesini adalah seorang Ibu yang memang sangat melayani kami disini. Setidaknya belian adalah cerminan orang padang yang saya kenal. Beliau baik ya tentu saja semua orang padang baik. Begitukan...
Hari-hari terus berlanjut. Tidak mungkin saya sebutkan tanggalnya lagi. Sudah 2 hari kami di Padang. Tidak terasa memang. Untuk mencari suasana baru dan mencari nuansa padangnya. Kami berpindah dari Rocky Hotel ke Ibis Hotel. Naek tingkat sedikitlah. Jadi 2 malam di Rocky dan Selanjutnya 2 Malam di Ibis. Wah hotel Ibis. Hotel yang sangat minimalis. Minimalis desainnya ya. Belum tentu pelayanannya juga minimalis. Kalau ngomongin masalah hotel, rada deg-degan juga. Mengingat hotel adalah bangunan yang tinggi, dan menimbang pada merupakan daerah yang rawan gempa. Gimana ya kalau lagi dihotel tiba-tiba Gempa. Mudah-mudahan tidak terjadi dan baik-baik saja.
Tidak terasa, sudah hari kelima saya berada di Kota Padang. Dan dari hotel pun sudah turun kelasnya. Saya harus mencari kos-kosan yang recomended lah. Dibantu dengan rekan dan kenalan disini kami mulai mencari kos-kosan yang harus bagus untuk kami. Pencarian dimulai pada suatu kos-kosan exclusive yang jaraknya masih diseputaran kota. Kosnya bagus, fasilitasnya bagus, dan harganya juga bagus. Tetapi yang tidak bagusnya kosnya penuh. Dan akhirnya kami muter-muter lagi dan dapat sih yang bagus tapi ada saja kekurangannya, ada yang sempit, ada yang bau, ada yang mahal, dan ada juga yang berasa berhantu, iii....... nelpon sana sini karena dalam spare waktu yang tinggal sedikit kami harus dapat kos dan tentukan pilihan. Akhirnya dapatlah satu kos-kosan yang paling recomended. Letaknya diseputaran Padang Baru. Ya hanya 5 menit saja ke Kantor tempat kami bertugas. Kos-kosanyang akan saya tinggali ini bagus fasilitasnya dan bersih. Juga sangat mudah dicari karena. Karena ini merupakan Kos-kosan yang satu halaman dengan salah satu tempat perawatan dan kecantikan, dikenal dengan Muslimah Centre. Orang pada heran kenapa saya tinggal di Muslimah Centre. Bukannya disitu para muslimah semua. Ops.. saya jelaskan mungkin Muslimah Centrenya hanya bagia lantai 1. Mudah-mudah lantai duanya Muslim Centre. Untuk rekan-rekan yang butuh kos-kosan fasilitasnya seperti di hotel low end, stay lama di Padang, dan dan harganya cocok silahkan ke Muslimah Centre. Ada Pak Haji yang siap melayani rekan-rekan semua. Dan muslimah centre ini yang menjadi tempat tinggal saya sampai sekarang yang sudah hampir 2 bulan ini.
0 Response to "Oooh.... Beginilah Kota Padang itu"
Post a Comment